Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan berkolaborasi untuk akses jalan MRT fase II setelah sebelumnya membangun akses untuk perpindahan layanan perkeretaapian dari stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa untuk pemindahan layanan perkeretaapian ini tidak hanya dilihat dari akses jalan menuju ke stasiun Manggarai, tetapi dilihat dari keseluruhan menimbang ke depannya banyak sekali proyek yang akan dilakukan di wilayah itu.
Pembangunan LRT Jakarta fase II telah dimulai dengan pengetesan tanah untuk rute Kelapa Gading menuju Jakarta International Stadium di Tanjung Priok. Selain rute tersebut, ternyata fase II juga akan menyambungkan sisi selatan LRT Jakarta dari Velodrome di Rawamangun ke Manggarai.
Baca Juga
Pengerjaan rute ke Manggarai merupakan bagian dari koridor II LRT Jakarta yang ada dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1859 Tahun 2015, yang menyambungkan Pulo Mas ke Tanah Abang.
"Mestinya jangan dilihat dari akses jalannya, dilhatnya nanti kalo MRT fase 2 transit oriented development-nya di mana sehingga perlu aksesnya ke mana. Diliat dari masterplannya, dilihat yang pentingnya ya, kita pasti kolaborasi lah. Jadi, jangan sepotong pasti ada rencananya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (23/10/2019).
Menurut Sugiyartanto, melalui masterplan TOD, maka luasan jumlah lahan Stasiun Gambir akan digunakan untuk apa dan Bina Marga ingin berkolaborasi melalui apa bisa terlihat dengan jelas, apakah nanti tetap difungsikan pihaknya akan masuk di layan atau jalan lintas bawahnya, atau mana prioritas yang lebih tinggi.