Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Alokasikan Rp142 Miliar untuk Bandara Ngloram dan Dewadaru

Pengembangan dua bandara di Jawa Tengah merupakan upaya pemerintah untuk memicu adanya permintaan pasar penerbangan.
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengalokasikan investasi hingga Rp142 miliar untuk pembangunan dan pengembangan dua bandara di Provinsi Jawa Tengah.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan, telah mengalokasikan dana sebesar Rp46 miliar untuk Bandara Ngloram di Blora dan Rp9 miliar untuk Bandara Dewadaru Karimunjawa di Jepara. Dana tersebut bersumber dari APBN 2019.

"Tahun depan dialokasikan Rp11 miliar untuk Bandara Dewadaru, sedangkan Bandara Ngloram Rp76 miliar. Sisanya [kebutuhan dana] akan kami alokasikan ke APBN 2020," katanya, Jumat (18/10/2019).

Dia menambahkan pengembangan bandara tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memicu adanya permintaan pasar penerbangan. Kedua bandara ditargetkan bisa beroperasi bersamaan pada 2020.

Saat ini, Bandara Dewadaru sudah memiliki luas terminal penumpang hingga 1.000 m² dengan jumlah pergerakan sampai 150.000 orang per tahun. Sementara Bandara Ngloram belum beroperasi secara komersial karena sebelumnya merupakan milik Pertamina yang dihibahkan kepada Kemenhub.

Bandara Ngloram, lanjutnya, bisa mencakup beberapa daerah di sekitarnya seperti Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi. Landas pacunya (runway) akan dibuat dengan panjang 1.600 m.

Untuk Bandara Dewadaru diharapkan bisa mengakomodasi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Karimunjawa. Runway juga akan dikembangkan hingga 1.600 m atau tergantung kebutuhan pasar, sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR 72.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper