Bisnis.com, JAKARTA - Pebisnis Indonesia dan Jepang meneken kontrak dagang senilai US$200,79 juta atau setara Rp2,84 triliun hingga hari kedua Trade Expo Indonesia (TEI) 2019. Transaksi didominasi oleh produk kertas.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri menyebutkan setidaknya 5 nota kesepahaman RI-Jepang yang ditandatangani pada hari pertama ajang eksposisi tahunan terbesar di Indonesia itu, mencakup 4 kontrak dagang dan 1 kontrak joint venture.
Perusahaan Asia Pulp & Paper Japan Ltd. dan Universal Paper Co. Ltd. mengikat kontrak dagang dengan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., dan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (APP Sinar Mas) untuk ekspor produk kertas, seperti kertas fotokopi, kertas cetak, packaging paperboard, dan tisu, dengan nilai US$200 juta untuk 2020.
Selanjutnya, Sakafuji Corporation dengan PT Marizarasa Sarimurni sepakat atas kontrak dagang produk makanan dan minuman, seperti selai, kecap, bumbu masakan, dan sirup, dengan nilai kontrak US$350.000 untuk 2020.
Perusahaan Jepang, Sariraya Co. Ltd., berhasil membuat 2 kontrak dagang dengan produsen makanan nasional, yakni PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk., untuk pembelian produk olahan ayam beku dengan volume 72 ton per tahun dengan nilai kontrak US$238.800 untuk 2020.
Selain itu, Sariraya Co. Ltd. meneken kontrak dagang dengan PT Sekar Laut Tbk. untuk pembelian kerupuk udang dan kerupuk mentah dengan nilai kontrak US$200.000 untuk 2020.
Sementara itu, perusahaan Jepang Power Environ dan PT Bintang Paser Sejati telah menandatangani MoU pembentukan joint venture dengan nilai investasi Rp2,5 miliar untuk palm kernel shell dengan potensi perdagangan US$3,75 juta per tahun untuk 5 tahun pertama.
Selain membukukan kontrak dagang, satu importir Jepang, Sumitomo Forestry Co. Ltd., meraih Primaduta Award dalam TEI 2019 sebagai salah satu importir terbaik.
Primaduta Award merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia kepada buyer atau importir asing yang secara kontinyu loyal membeli produk Indonesia dalam lima tahun terakhir. Penghargaan diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada KBRI Tokyo.