Bisnis.com, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) akan melakukan pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dengan total
investasi Rp622,6 miliar dan Rp559,9 miliar untuk Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung.
President Director Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan hal tersebut setelah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) untuk kedua bandara.
Dalam pengembangan Bandara Bengkulu, Awaluddin menyebutkan dana investasi direncanakan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap untuk mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
"[Selain itu], Kami siapkan Rp559,9 miliar untuk [Bandara] HAS Hanandjoeddin, setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," ujarnya di Menara Astra, Minggu (13/10/2019).
Awaluddin mengungkapkan di Bandara HAS Hanandjoeddin, AP II akan membangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.
Sebab, terminal yang ada saat ini sudah tidak memadai karena hanya mampu melayani 300.000 penumpang, sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus 1 juta orang per tahun.
Baca Juga
Sebelumnya, melalui skema yang sama yakni KSP Barang Milik Negara, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyerahkan pengelolaan Bandara
Radin Inten II (Lampung) ke Angkasa Pura II. Adapun dia mengatakan secara resmi pengelolaan tiga bandara ini menambah jumlah bandara yang
dikelola oleh Angkasa Pura II yakni menjadi 19 bandara.
“Hari ini merupakan bagian dari sejarah bagi Angkasa Pura II karena portofolio pengelolaan bandara kami bertambah menjadi 19 bandara
setelah mendapat tambahan 3 bandara melalui skema KSP Barang Milik Negara pada tahun ini,” lanjutnya.
Sejalan dengan KSP Barang Milik Negara yang disepakati, AP II akan menerima pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan
pendapatan kargo dari pengelolaan bandara. Selanjutnya, AP II melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan
kepada Ditjen Perhubungan Kemenhub.
Sementara itu di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya berharap agar Angkasa Pura II dapat mempertahankan profesionalitas
dalam pengelolaan bandara yang diserahkan pengelolaannya oleh pemerintah.
"Keprofesionalitasan harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak bahwa proses yang diminta oleh Pak
Presiden ini tepat dan mendatangkan kemanfaatan," jelas Menhub.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah optimistis Angkasa Pura II dapat mengembangkan Bandara Fatmawati Soekarno sehingga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Bengkulu.
"Alhamdulillah setelah 2 tahun intensif melakukan pembahasan akhirnya malam ini secara resmi beralih ke AP II, dapat dikembangkan sepenuhnya oleh AP II. Kita menyambut baik," ujar Gubernur Bengkulu.
AP II berkomitmen menerapkan standar global dalam pengelolaan seluruh fasilitas bandara di bawah perseroan, termasuk 3 bandara yang baru diserahkan oleh pemerintah.