Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengisyaratkan terbukanya peluang penurunan suku bunga lebih lanjut guna membendung risiko ekonomi global.
Powell juga menegaskan bahwa bank sentral AS yang dikepalainya akan bertindak "sesuai" di tengah ekonomi yang kemungkinan akan terus berekspansi.
“Ini terasa sangat berkelanjutan,” ujar Powell dalam pertemuan tahunan National Association of Business Economics di Denver pada Selasa (8/10/2019) waktu setempat.
"Jelas hal-hal tampak sedikit melambat,” tuturnya, seperti dilansir melalui Reuters.
Ia mencatat bahwa adalah sesuatu yang normal bagi keadaan ekspansi yang telah berjalan panjang untuk mengalami masa-masa seperti itu.
“Dua kali pada 1990-an, ekonomi juga mengalami masa penurunan dan kemudian kembali bertenaga setelah The Fed memangkas suku bunga sebanyak beberapa kali,” papar Powell.
Menurut penerus mantan Gubernur The Fed Janet Yellen tersebut, penurunan suku bunga sebanyak dua kali pada Juli dan September tahun ini telah membantu mempertahankan pandangan yang "menguntungkan" untuk pekerjaan dan inflasi.
“Tidak ada alasan mengapa ekspansi (AS) tidak dapat berlanjut,” tambahnya.
Revisi data baru-baru ini, ungkap Powell, menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang lebih sedikit sepanjang tahun berjalan hingga Maret dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Data ekonomi terbaru lainnya, termasuk kemungkinan kontraksi di bidang manufaktur, menambah kesan berkurangnya momentum.
“Sepertinya Powell berusaha, dengan cara halus, menunjukkan kepada pasar bahwa The Fed terus menyadari risiko penurunan dan secara aktif bersedia mendukung ekspansi ekonomi sesuai kebutuhan," ujar Jason Ware, chief investment officer di Albion Financial Group, Utah.
Pada kesempatan terpisah, dua pejabat The Fed mengisyaratkan dukungan mereka untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
“Saya tidak keberatan melakukan pemangkasan [suku bunga] lagi,” ujar Presiden Fed Chicago Charles Evans kepada Rotary Club di Chicago.
Di St Cloud, Minnesota, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengutarakan bahwa ia pada dasarnya mendukung suku bunga yang lebih rendah. Meski demikian, ia tidak tahu seberapa besar penurunan suku bunga harus dilakukan.
“Satu isunya adalah betapa sulitnya memperkirakan dampak perang perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi,” terang Kashkari.
Para pedagang saat ini memperkirakan peluang sebesar lebih dari 80 persen untuk pemangkasan suku bunga yang ketiga kalinya tahun ini ketika The Fed menggelar pertemuan kebijakan berikutnya pada 29-30 Oktober 2019.
Sementara itu, peluang untuk penurunan suku bunga yang keempat pada bulan Desember mencapai 40 persen.
“Kami akan bergantung pada data, menilai prospek dan risiko terhadap prospek berdasarkan setiap pertemuan. Ketika risiko global berkembang, The Fed akan melangkah sebagaimana mestinya untuk menjaga ekspansi yang telah berlangsung selama satu dekade berjalan,” tegas Powell.