Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menyiapkan tambahan pasokan gas alam cair sebanyak satu kargo untuk pengoperasian terminal LNG di Teluk Lamong, Jawa Timur, pada Oktober mendatang.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso membenarkan bahwa pihaknya memesan satu kargo liquefied natural gas atau LNG untuk mengoperasikan terminal LNG tersebut.
“Untuk persiapan gas ini proyek small scale LNG germinal di Teluk Lamong, Jawa Timur. Kami pesan dari Pertamina [1 kargo LNG],” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/9/2019).
PGN telah membangun terminal LNG dengan total kapasitas 180 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/ MMscfd) yang dikerjakan dalam tiga tahap hingga 2023. Untuk tahap pertama, terminal LNG dengan kapasitas 30 MMscfd akan siap beroperasi pada akhir tahun ini.
Sementara itu, pembangunan terminal LNG Teluk Lamong fase kedua akan fokus pada pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20 feet–40 feet container) untuk distribusi LNG di luar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief S. Handoko mengatakan PGN meminta tambahan pasokan sebanyak satu kargo LNG untuk digunakan pada Oktober. Hanya saja, karena produksi sudah maksimal, pihaknya tidak dapat memberikan pasokan.
“Mereka [PGN] tambah satu kargo lagi untuk Oktober, tetapi saya minta coba sama Pertamina,” tuturnya.
PGN telah menyerap LNG domestik dari jatah perusahaan, unit penampungan dan regasifikasi terapung (FSRU) Lampung, ataupun jatah PT PLN (Persero).