Bisnis.com, JAKARTA — Induk holding migas nasional, PT Pertamina (Persero) masih mengkaji transisi bisnis gas alam cair (LNG) yang selama ini dikelolanya kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN).
"Masih kami kaji. Kalau masih dikaji ya jangan dikasih penjelasan dulu lah," tutur Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra, baru-baru ini.
Menurutnya, kajian tersebut akan fokus membagi tugas induk usaha dan subholding migas. Basuki pun tidak berkomentar mengenai lamanya proses transisi bisnis LNG tersebut.
Terkait tim LNG Pertamina yang ditempatkan di PGN, lanjut Basuki, merupakan bentuk pengembangan bisnis PGN dan masih perlu evaluasi.
"Itu yang pengembangan bisnis aja, kan mereka ada pengembangan bisnis global venture, baru evaluasi pengembangan sebesar apa," tambahnya.
Terpisah, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pihaknya optimistis transisi bisnis LNG dari Pertamina ke PGN berjalan lancar.
"Inshaallah tetap lancar karena memang demand LNG di dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan gas pipa," tuturnya.
Sebelumnya, PGN menyiapkan waktu transisi selama 3 tahun ke depan untuk mengelola penuh bisnis distribusi dan regasifikasi gas alam cair (LNG) sebagai bagian pembentukan subinduk usaha migas nasional.
Gigih mengatakan pihaknya telah disiapkan direktorat baru untuk menangani bisnis LNG. Menurutnya, dalam tahap transisi sudah ada 16 personel dari Pertamina yang diperbantukan ke PGN untuk mengurusi bisnis LNG.
Untuk mengambil alih bisnis distribusi LNG, PGN masih menghitung jumlah investasi yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur pendukung.