Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) menargetkan pembangunan transmisi 500 kilovolt (kV) sepanjang 650 kilometer sirkuit (kms) dapat rampung pada semester I/2019 atau sebelum pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati dan Batang beroperasi komersial pada 2020.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, hingga kuartal I/2019, pembangunan transmisi 500 kV telah rampung sepanjang 573 kms dengan rincian Indramayu-Cibatu Baru 110 kms, Mandirancan-Indramayu 90 kms, Pemalang-Mandirancan, TX Ungaran-Pedan-Pemalang 91 kms, dan Tanjung Jati-TX Ungaran-Pedan 110 kms.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN Supangkat Iwan Santoso menjelaskan transmisi 500 kV tersebut selain untuk menguatkan sistem kelistrikan Jawa, juga untuk memastikan lancarnya pendistrIbusian listrik yang dihasilkan oleh PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang. Kedua PLTU tersebut ditarget beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada 2020.
Setidaknya, 6 bulan sebelum COD, transmisi 500 kV sepanjang 640 kms sudah harus rampung lantaran perlu dilakukan serangkaian pengujian ke sistem. Adapun transmisi 500 kV sepanjang 650 kms berawal dari Tanjung Jati kemudian melewati Jepara,Cibatu Dua, hingga Deltamas.
"Kalau pembangkit sendiri akhir 2020 dia sudah operasi, dua-duanya. Jadi, 6 bulan sebelumnya harus selesai," katanya, Rabu (18/9/2019).
Adapun pembangunan transmisi memang menjadi salah satu kebutuhan sistem kelistrikan Jawa-Bali seperti yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028. Berdasarkan RUPTL tersebut, untuk dapat menyalurkan daya dari pembangkit ke pelanggan dibutuhkan tambahan jaringan transmisi sekitar 48.000 kms dan tambahan gardu induk 114.000 megavolt ampere (MVA) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Hingga kuartal I/2019, penambahan transmisi dan gardu induk yang terealisasi masing-masing 573 kms dan 1.125 MVA.