Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG — Jalan bebas hambatan dirancang untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Namun, jalan tol juga bisa menuai celaka bila pengendara kurang waspada.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 melintasi empat ruas jalan tol dalam perjalanan dari Jakarta ke Palembang pada Rabu (11/9/2019) hingga Kamis (12/9/2019).
Dua ruas tol sudah beroperasi, sedangkan dua ruas lainnya dalam tahap persiapan operasi. Ruas yang sudah beroperasi yaitu Tangerang—Merak (74 kilometer) dan Bakauheni—Terbanggi Besar (140,90 kilometer).
Adapun, dua ruas yang masih dalam tahap konstruksi dan siap diresmikan pada Oktober 2019 yaitu Terbanggi Besar—Pematang Panggang—Kayu Agung (185 kilometer) dan Kayu Agung—Palembang—Betung seksi 1 (34 kilometer).
Secara umum, trase jalan tol kebanyak memang lurus dengan perkerasan jalan mulus. Kendaraan Tim Jelajah melaju dengan kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam. Kondisi jalan lurus berpotensi membuat pengendara mengantuk dan bisa berujung pada kecelakaan.
Kepala Bagian Operasional Jalan Tol Bakauheni—Terbanggi Besar Hery Prasetyo mengungkapkan bahwa faktor pengemudi menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Di ruas tersebut, saban bulan terjadi rata-rata 10 kecelakaan.
Baca Juga
Menurut Hery, sebagian besar kecelakaan terjadi di lajur dari arah Terbanggi Besar menuju Bakauheni.
"Umumnya mereka kelelahan karena dari Palembang melewati jalan lintas. Kecelakaan yang terjadi lebih banyak kecelakaan tunggal," jelas Hery kepada Tim Jelajah di Bandar Lampung, Kamis (12/9/2019).
Menurut Hery, keberadaan tempat istirahat dan pelayanan (TIP) amat penting untuk memulihkan kondisi fisik pengemudi yang kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh. Oleh karena itu, PT Hutama Karya menyiapkan sedikitnya 12 TIP di ruas Bakauheni—Terbanggi Besar.