Bisnis.com, JAKARTA--PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya Kalimantan Tengah dan Bandara Supadio di Pontianak Kalimantan Barat guna mendukung operasional dan pengembangan ibu kota baru.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa kedua bandara tersebut akan dioperasikan menggunakan konsep multi airport system.
“Kedua bandara tersebut siap mendukung ibu kota Indonesia yang baru di Kalimantan Timur," katanya dalam siaran pers, Senin (9/9/2019).
Terkait dengan pengembangan infrastruktur di Bandara Tjilik Riwut, imbuhnya, AP II menyiapkan investasi Rp480 miliar untuk pembangunan terminal baru seluas 20.553 meter² dan perpanjangan runway dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter. Saat ini, bandara tersebut telah beroperasi dengan terminal baru seluas 29.124 meter² dan dapat menampung hingga 2.200 orang per hari.
Terminal baru itu dioperasikan sejak 28 Maret 2019. Sebelumnya, pengelola bandara di wilayah Barat Indonesia ini memperolah hak pengelolaan Bandara Tjilik Riwut pada 19 Desember 2018 dari Kementerian Perhubungan.
Untuk Bandara Supadio di Pontianak, Awaluddin menyatakan AP II sedang melakukan perpanjangan runway menjadi 2.600 x 45 meter. Proyek tersebut sudah dimulai tahun ini dan ditargetkan tuntas dalam 1,5 tahun ke depan.
Baca Juga
Perpanjangan runway bertujuan agar Bandara Supadio dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330. Nantinya juga dapat melayani penerbangan langsung untuk ibadah umrah dan haji.
“Pengembangan Bandara Tjilik Riwut dan Supadio, ditambah dengan implementasi konsep multi airport system yang menyelerasakan rute penerbangan, akan sangat membantu pengembangan ibu kota yang baru di Kalimantan," ujarnya.
Dia menambahkan konsep multi airport system akan membuat operasional bandara saling mendukung satu sama lain, sehingga penerbangan dapat optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian suatu wilayah.
Pengembangan berkonsep multi airport system saat ini diimplementasikan di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Bandara Husein Sastranegara di Bandung, dan Bandara Kertajati di Majalengka.