Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Ditjen Bina Marga Dapat Rp42,95 Triliun, Ini yang Akan Dilakukannya

Anggaran bidang peningkatan konektivitas Ditjen Bina Marga sebesar Rp42,95 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan Rp28,97 triliun dan infrstruktur jembatan Rp9,47 triliun.
Pembangunan jalan akses sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Foto Kementerian PUPR
Pembangunan jalan akses sepanjang 8 kilometer yang menghubungkan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Foto Kementerian PUPR

 Bisnis.com,  JAKARTA — Pagu Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2020 sebesar Rp120,21 triliun juga digunakan untuk peningkatkan konektivitas Direktorat Jenderal Bina Marga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers, Rabu (28/8/2019) mengatakan bahwa anggaran bidang peningkatan konektivitas Ditjen Bina Marga sebesar Rp42,95 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan Rp28,97 triliun dan infrstruktur jembatan Rp9,47 triliun.

Peningkatan infrastruktur jalan terdiri atas pertama, pembangunan jalan baru sepanjang 793,11 kilometer dengan anggaran Rp8,43 triliun di antaranya melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Kalimantan, NTT, dan Trans Papua. Kemudian jalan selatan Jawa, jalan lintas Bandara Internasional Lombok–Kuta Mandalika (NTB), dan jalan lingkar utara Brebes, Jateng.

Kedua, anggaran Rp510 miliar akan digunakan untuk pelebaran jalan dengan menambah lajur sepanjang 43,99 km seperti di Dolok Sanggul—Siborong-borong (Sumut-KSPN Danau Toba, batas kota Lhokseumawe/Aceh Utara—Lhokseumawe (Aceh), Anjir Pasar—Serapat (Kalsel), Ponorogo—Madiun (Jatim), Urip Sumoharjo—Cilacap (Jateng), batas Kabupaten Tebo/Kabupaten Bungo—Muara Tebo (Jambi).

Ketiga, anggaran Rp1,19 triliun untuk pelebaran jalan menuju standar sepanjang 200 km antara lain di jalan batas Kota Sanggau—Sekadau (Kalbar), Blora—Cepu (Jateng), Cibaliung—Sumur (Banten), Tembesi—Tanjung Berikat (Kepri), Pangururan—Nainggolan (Sumut), Malang—Lumajang (Jatim), Tapan—Batas Provinsi Bengkulu (Sumbar), Wolo—batas Kolaka (Sultra), dan Cianjur—Naringgul—Cidaun (Jabar)

Keempat, rehabilitasi/rekonstruksi jalan sepanjang 5.965 km dengan anggaran Rp15,99 triliun d iantaranya jalan batas Kota Palembang—batas Kayuagung (Sumsel), Zona Lima—Muara Sabak (Jambi), Kebumen—Purworejo—Karangnongko (Jateng). Selanjutnya, jalan batas Kabupaten Konawe—Pohara (Sultra) yang terputus akibat banjir bandang pada Juni 2019, Taniwel—Saleman (Maluku), dan Mameh—Bintuni (Papua Barat), serta penanganan drainase jalan nasional.

"Kami ingin menangani drainase-drainase jalan nasional yang prioritas. Genangan air ini sering menyebabkan kerusakan jalan," kata Basuki.

Kelima, pemeliharaan rutin jalan sepanjang 40.807 km di antaranya di jalan lintas utama seperti lintas timur Sumatra, lintas pantura Jawa, lintas selatan Kalimantan, lintas barat Sulawesi, serta lintas lainnya meliputi lintas barat dan tengah Sumatra, lintas selatan Jawa dengan anggaran Rp2,85 triliun.

Keenam, pembangunan/duplikasi jembatan sepanjang 8.889 meter dengan anggaran Rp5,79 triliun. Duplikasi jembatan dengan membangun jembatan baru di sebelah jembatan lama untuk mengurangi beban lalu lintas jembatan lama.

Pembangunan akan dilakukan antara lain di antara di perbatasan Kalimantan, di NTT, dan Papua (Trans-Papua), Jembatan Kretek (pantai selatan Jawa), Jembatan Merangin (Jambi); dan Jembatan Sungai Sambas Besar (Kalbar).

Kemudian, penggantian jembatan sepanjang 8.441 meter dengan anggaran sebesar Rp1,84 triliun antara lain di Jembatan Tano Ponggol (Sumut), jembatan di Ruas Jayapura—Wamena (Papua), Jembatan Palu 4 (Sulteng) yang roboh akibat tsunami pada 2018, Jembatan Manula (Bengkulu), Jembatan Trans-Maluku, Jembatan Calendar Hamilton yang tersebar, dan Jembatan Cipatujah (Jabar) yang hancur akibat banjir.

Selanjutnya, pembangunan jalan layang, jalan lintas bawah (underpass) atau terowongan sepanjang 2.537 meter dengan anggaran sebesar Rp540 miliar, di antaranya jalan layang Kopo (Jabar), Martadinata (Banten), Purwosari Solo (Jateng), jalan lintas bawah Bulak Kapal Bekasi (Jabar), dan jalan layang Akses Bandara Ahmad Yani (Jateng).

Ketujuh, pembangunan jalan tol  epanjang 2 km, anggarannya sebesar Rp1,61 triliun di antaranya di jalan tol Cisumdawu (Jabar), Serang—Panimbang (Jabar), dan pengadaan tanah.

Terakhir, kedelapan, anggaran untuk tanggap darurat bencana, pengaturan, pembinaan dan dukungan manajemen sebesar Rp2,36 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper