Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) belum memastikan adanya pemindahan trase ruas tol Palembang—Tanjung Api-Api karena masih dalam pembahasan bersama dengan beberapa pihak terkait.
Pemindahan trase ini menjadi opsi karena Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus memutuskan untuk mengubah area pada KEK Tanjung Api-Api ke kawasan yang lebih dekat dengan rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Carat.
Kedua kawasan masih berada di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.
Sebagaimana dilansir dari laman Dewan KEK, perubahan area akan dituangkan dalam revisi Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2014.
Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan bahwa pihaknya belum tahu pasti mengenai pemindahan trase, tetapi yang pasti pembangunan jalan tol Palembang—Tanjung Api-Api ini akan tetap digarap.
"Belum tahu trase ini apakah dipindah atau tidak karena masih dalam pembahasan dengan Bappenas dan Menko [Perekonomian], kami belum tahu pasti. Semula memang ada Tanjung Api Api itu bagian dari ruas tol Trans-Sumatra, tapi mulai kapan mau dibangunnya belum ada kepastian dari kita dengan PU [Kementerian PUPR]," ujarnya kepada Bisnis, Senin (26/8/2019)
Baca Juga
Proyek jalan tol Palembang—Tanjung Api-Api merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dan ruas prioritas yang ditugaskan kepada Hutama Karya.
Penugasan tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014.
Bintang juga mengatakan bahwa perusahaan telah menyiapkan desain jalan tol Tanjung Api-Api (TAA). Bahkan, pekerjaan pembuatan desain ini telah dilakukan Hutama Karya sejak 2017.
Jalan tol ini akan menjadi akses utama ke KEK Tanjung Api-Api yang digadang-gadang menjadi kawasan industri pengolahan karet dan sawit.
Senada dengan Bintang, Project Manager Hutama Karya Hasan Turcahyo menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan desain jalan tol dan studi pendukung pada ruas Palembang—Tanjung Api-Api. Namun, tahap konstruksi tidak serta merta bisa dimulai karena Hutama Karya masih menunggu kesiapan KEK.
"Kalau pemda bergerak, kami juga bergerak. Kalau KEK belum mulai, nanti siapa yang mau lewat jalan tol?" katanya.