Bisnis.com, JAKARTA — Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur membuat PT Hutama Karya (Persero) optimistis akan adanya peluang-peluang proyek yang bisa dikerjakan ke depannya.
Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo menilai bahwa dengan terpilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara baru, maka akan banyak peluang-peluang yang akan dapat dimaksimalkan oleh perseroan.
"Yang pasti itu [terpilihnya ibu kota baru] merupakan kesempatan bagi kita para BUMN konstruksi karena pasti akan banyak fasilitas yang dibangun, fasilitas fisik dari infrastruktur yang bisa menjadi kesempatan kami," ujarnya, Senin (26/8/2019).
Bintang menyebutkan bahwa Hutama Karya memiliki saham 15% pada tol yang ada di Kalimantan yakni jalan tol Balikpapan—Samarinda yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
"Kami ada di Kalimantan, tetapi porsi kita hanya 15%, ada WIKA [PT wijaya Karya Tbk.] ada dari PP [PT PP Tbk.] bersama-sama, yang mempunyai tol itu Jasa Marga," ujarnya.
Bintang mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pihaknya akan ikut membangun infrastruktur yang ada di ibu kota baru nanti. Namun, doia enggan menyebutkan akan ikut proyek apa.
Baca Juga
Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan lokasi ibu kota negara berada di Kabupaten Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. Pemilihan kedua kabupaten itu sudah melalui serangkaian kajian mendalam selama 3 tahun terakhir.
Total kebutuhan biaya untuk pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur mencapai Rp466 triliun.
Adapun, sekitar 19% dari kebutuhan dana akan diambil dari APBN dan sisanya berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta investasi langsung swasta dan BUMN.