Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. berencana mengembangkan bisnis real estat dengan mengembangkan lahan di sekitar jalan tol Semarang—Demak. Jalan tol sepanjang 27 kilometer itu dijadwalkan memulai tahap konstruksi pada kuartal IV/2019.
Direktur Perencanaan & Pengembangan PTPP M. Aprindy mengatakan bahwa perseroan berniat menggarap kawasan industri dan perumahan di Semarang yang lokasinya berdekatan dengan akses jalan tol.
Kawasan yang selama ini sering dilanda banjir diharapkan bisa menjadi potensi cadangan lahan ke depan untuk pengembangan kawasan.
Dia menambahkan bahwa ekspansi di bisnis real estat sudah digeluti PTPP dalam beberapa tahun terakhir. Sedikitnya PTPP sudah memiliki cadangan lahan di tiga lokasi yakni Cibubur, Tangerang, dan Majalengka.
Laporan keuangan PTPP per Juni 2019 menunjukkan bahwa perseroan memiliki cadangan lahan di 20 lokasi. Lahan yang ada di Kertajati tercatat menjadi cadangan lahan paling luas, yaitu 130,85 hektare.
Lewat anak usaha PT PP Properti Tbk., PTPP telah merambah bisnis properti di segmen residensial dan komersial. Dengan kata lain, ekspansi ke segmen industrial akan menjadi debut perdana bagi perusahaan yang berdiri pada 1961 itu.
Baca Juga
"Di Semarang kan sering banjir. Jadi, mungkin kita bisa dapat [lahan] murah. Tolnya sendiri kami harap sudah dikonstruksi pada kuartal keempat setelah PPJT [perjanjian pengusahaan jalan tol]," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (20/8/2019).
Sebelumnya, PTPP bersama kedua mitranya telah membentuk badan usaha jalan tol PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD) setelah memenangi lelang pengusahaan jalan tol Semarang—Demak.
Penandatanganan PPJT dijadwalkan berlangsung pada September 2019 yang mana akan menjadi landasan hukum pengusahaan jalan tol sepanjang 27 kilometer.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa jalan tol Semarang—Demak akan dibangun terpadu dengan tanggul laut. Walhasil, jalan tol ini akan menjadi jalan tol multifungsi pertama di Indonesia.