Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Djibouti menawarkan diri kepada Indonesia untuk dijadikan sebagai hub ekspor menuju kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa.
Menteri Perdagangan Djibouti Hasan Houmed Ibrahim mengatakan, negaranya memiliki kelebihan sebagai jalur perdagangan maritim yang strategis di Afrika.
Menurutnya, letak negaranya yang menjadi pintu masuk ke Laut Merah menjadikan Djibouti menguasai 70% pergerakan perdagangan melalui jalur maritim di Afrika Timur.
“Kami memiliki posisi geografis yang sangat baik di Afrika. Kami bebrbatasan laut secara langsung dengan negara-negara Timur Tengah dan di daratan kami, dekat dengan negara-negara Afrika Timur lain. Tentu akan menarik bagi Indonesia menempatkan hub ekspor di negara kami,” ujarnya kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Dia mengatakan, saat ini perdagangan melalui jalur maritim masih menjadi keunggulan Djibouti. Pasalnya, negara tersebut memiliki sejumlah pelabuhan dengan total luas lahan 4.800 hektare yang ditetapkan sebagai zona perdagangan bebas.
Sementara itu, untuk jalur udara, dia menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan dapat dijadikan sebagai jalur udara perniagaan lantaran terdapat dua bandara skala internasional yang akan segera dibangun.
Baca Juga
“Di jalur darat, kami sedang memacu pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dapat menghubungkan kami dengan negara Afrika lain. Fokus pembangunan jalur darat kami saat ini ada di jalur kereta api,” jelasnya.
Dia pun menjamin Djibouti memiliki stabilitas politik dan sosial yang paling tinggi dibandingkan negara Afrika lain. Di sisi lain, dia mengklaim nilai tukar mata uangnya terhadap dolar AS sangat stabil.
Hal itu menurutnya, akan menjadi insentif yang baik bagi Indonesia apabila bersedia berinvestasi dan menjadikan negaranya sebagai hub ekspor.
Adapun, Indonesia pun sedang menjajaki Djibouti sebagai mitra perjanjian dagang dalam bentuk preferential trade agreement (PTA). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bahkan telah melakukan pertukaran dokumen untuk memulai proses feasibility study dengan negara tersebut pada Rabu (22/8/2019).