Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mencatat penyerapan bahan nabati untuk campuran biosolar atau fatty acid methyl ester (FAME) mencapai 3,2 juta kiloliter atau 59% dari alokasi pada 2019.
Pada Tahun lalu, realisasi penyerapan FAME tercatat sebesar 3,2 juta kiloliter.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa tren realisasi penggunaan FAME dalam biosolar meningkat untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) dengan biosolar sesuai regulasi.
"Pertamina memasok kebutuhan industri dengan bahan bakar sesuai yang diperlukan," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019).
Pertamina memiliki 111 terminal BBM yang siap untuk mendistribusikan B20, sedangkan titik pencampuran FAME dilaksanakan di 29 titik pencampuran yaitu 26 terminal BBM dan tiga kilang.
Sejak Mei 2019, Pertamina menghentikan impor diesel karena kebutuhan Minyak Solar di dalam negeri sudah bisa dipenuhi dari hasil produksi kilang-kilang Pertamina. Untuk sektor industri, Pertamina melayani seluruh sektor industri yang membutuhkan jenis BBM diesel dengan Biosolar.
"Konsumsi Biosolar terbesar ada di sektor transportasi," kata Fajriyah.
Hingga saat ini, sektor listrik dan pertambangan adalah dua sektor terbesar yang menyerap biosolar.