Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan pengiriman ekspres, PT Citra Van Titipan Kilat atau TIKI, mengoptimalkan pengiriman barang melalui jalur darat untuk menekan biaya setelah tarif surat muatan udara naik sejak Agustus 2018.
Presiden Direktur TIKI Titi Oktarina mengatakan bahwa perusahaan juga melihat infrastruktur darat, seperti jalan tol dan jalur kereta api, semakin baik sehingga memungkinkan pengiriman barang secara cepat menggunakan jasa trucking dan kereta barang.
"Dulu mayoritas pengiriman kami lewat udara karena infrastruktur belum sebagus sekarang. Begitu kami lihat peluang bahwa [pengiriman barang lewat] darat juga cepat --itu kan sudah efisiensi waktu dan biaya-- kami mulai mengoptimalkan itu," katanya, Kamis (15/8/2019).
Meskipun demikian, lanjut Titi, ketepatan waktu delivery, tetap menjadi prioritas TIKI. Produk yang dipilih pelanggan tetap menjadi patokan. Sebagai contoh, jika konsumen memilih produk Same Day Service atau Over Night Service, maka paket harus sampai ke tangan penerima dalam sehari, apapun armada yang digunakan.
Direktur Komersial TIKI Rocky Nagoya menambahkan, langkah itu dapat mengompensasi kenaikan biaya pengiriman via pesawat setelah tarif surat muatan udara (SMU) naik. Namun, tidak semua rute pengiriman dapat disiasati dengan penggunaan transportasi darat sehingga TIKI terpaksa menaikkan tarif pengiriman rata-rata 10 persen pada paruh pertama tahun ini.
Penyesuaian tarif itu, kata Rocky, masih di bawah kenaikan tarif SMU sehingga TIKI membuka kemungkinan penaikan tarif pengiriman lagi. "At the end of the day --mungkin kami dengan sangat terpaksa-- kalau perlu adjusment, ya kami harus lakukan," ujarnya.