Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. kembali menggarap pembangunan jalan tol dalam Kota Jakarta Tahap I Semanan—Sunter—Pulogebang. Perseroan mendapat kontrak konstruksi pada segmen B Semanan—Grogol senilai Rp1,28 triliun.
Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) Entus Asnawi mengatakan bahwa perseroan tidak sendirian dalam mengerjakan konstruksi jalan tol sepanjang 9,50 kilometer itu dan bermitra dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Porsi ADHI di KSO [kerja sama operasi] 30 persen untuk seksi B," kata Entus kepada Bisnis, Rabu (14/8/2019).
Berdasarkan laporan keuangan ADHI per Juni 2019, kontrak konstruksi jalan tol dalam kota Jakarta segmen B turut mempertebal raihan kontrak perseroan di sektor jalan tol.
Sebelumnya pada akhir 2018. ADHI juga meraup kontrak pembangunan jalan tol Banda Aceh—Sigli senilai Rp7,63 triliun.
Di proyek jalan tol dalam kota yang konsesinya dipegang PT Jakarta Tollroad Development (JTD), ADHI juga sudah terlibat dalam pembangunan segmen A Pulogebang—Sunter senilai Rp2,47 triliun. Di segmen tersebut, ADHI bermitra dengan Jaya Konstruksi dan pekerjaan konstruksi sudah dimulai pada 2017.
Baca Juga
Direktur Utama JTD Frans Satyaki Sunito sebelumnya mengatakan bahwa kontrak konstruksi untuk segmen B telah ditandatangani dengan nilai Rp4 triliun. Kendati kontrak telah ditandatangani, konstruksi baru akan dimulai pada September 2019 setelah proses talangan lahan tuntas.
Pada pertengahan Juli 2019, JTD sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Lembaga Manajemen Aset Negara terkait dengan pengembalian talangan lahan.
"Karena sudah ada MoU [memorandum of understanding], kami proses dulu [pinjaman] ke bank. Kami mulai [konstruksi] pada September," kata Frans.
Di sisi lain, progres konstruksi segmen A Pulogebang—Sunter telah melampaui 50 persen. Segmen sepanjang 9,30 kilometer ini dijadwalkan rampung pada awal 2020.
Jalan tol dalam Kota Jakarta tahap I terbagi menjadi tiga segmen dengan panjang keseluruhan 31 kilometer.
Frans menerangkan bahwa perusahaan mengikuti standar ketahanan gempa terbaru pada desain kontruksi jalan tol dalam kota sehingga ada eskalasi biaya konstruksi.