Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha logistik menilai tidak seluruh jalan tol baru yang akan beroperasi serta merta membuat biaya logistik lungsur. Efektivitas jalan tol dalam menurunkan biaya logistik tergantung pada pilihan moda yang tersedia.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan bahwa secara umum keberadaan jalan tol akan membantu kelancaran transportasi darat. Dia menyebut, pengusaha yang membutuhkan kecepatan waktu akan memperhitungkan biaya tol sebagai komponen biaya.
Menurut Zaldy, jalan tol Manado—Bitung akan menjadi pilihan pengusaha di Sulawesi Utara karena menghubungkan kota Pelabuhan Bitung dengan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, Manado.
"Tol ini yang paling efektif menurunkan biaya logistik karena di daerah tersebut pilihan moda transportasi hanya lewat darat," jelasnya kepada Bisnis, Senin (12/8/2019).
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melansir, sebelum tutup tahun, seksi 1 dan 2A jalan tol Manado—Bitung akan beroperasi. Panjang jalan yang beroperasi mencapai 22,50 kilometer dari total panjang 39 kilometer. Secara keseluruhan jalan tol pertama di Sulawesi Utara itu bakal rampung tahun depan.
Sementara itu, keberadaan jalan tol di Kalimantan dan Sumatra bagian Selatan dinilai Zaldy bakal memicu peralihan moda transportasi, dari moda laut ke moda darat. Padahal, lanjut Zaldy, biaya angkut menggunakan truk lebih mahal ketimbang menggunakan kapal laut.
Baca Juga
Oleh karena itu, ALI meminta supaya pemerintah membenahi sektor angkutan laut agar lebih efisien dengan angkutan darat.
"Pemerintah harusnya perlu fokus untuk angkutan barang jarak pendek, menengah, jauh, apa yang menjadi moda transportasi prioritas. Tidak asal membangun dan akhirnya saling bersaing!" katanya.