Bisnis.com, JAKARTA — Perum Jamkrindo menyatakan dukungannya untuk ikut berkontribusi pada percepatan pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam upayanya berkontribusi tersebut, Perum Jamkrindo menggandeng Bank Jatim, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), dan DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) untuk membentuk sinergi bisnis dalam program untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan bahwa melalui nota kesepahaman tersebut, tiap-tiap pihak ingin berkontribusi dalam upaya menyediakan hunian bagi MBR.
Dalam model bisnis ini, sesuai dengan bisnis intinya Jamkrindo akan memberi penjaminan bagi kredit pemilikan rumah (KPR) oleh nasabah Bank Jatim yang rumahnya disediakan oleh para pengembang anggota REI.
”Pemerintah sudah berupaya untuk menekan gap antara pasokan dan kebutuhan hunian melalui program satu juta rumah. Kami dari badan usaha dan asosiasi, bisa berkontribusi dengan cara kami. Melalui nota kesepahaman ini, kami ingin berkontribusi sesuai bidang tugas kami masing-masing,” ujar Randi dalam acara penandatanganan nota kesepahaman, Senin (12/8/2019).
Selain menambah portofolio bisnis, penjaminan KPR Bank Jatim untuk rumah yang dibangun oleh anggota REI tersebut juga meningkatkan kehati-hatian bisnis bagi Perum Jamkrindo.
Baca Juga
Dengan model bisnis tersebut, kata Randi, peluang masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan hunian makin terbuka.
Terkait dengan kinerja bisnis, sepanjang semester pertama 2019, Jamkrindo sudah menjadi perusahaan terbesar dalam bidang penjaminan dengan mencatatkan angka volume penjaminan sebesar Rp102,88 triliun atau naik 18 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp86,30 triliun.
Pencapaian positif tersebut turut mendongkrak kenaikan laba sebelum pajak menjadi Rp372,03 miliar atau naik 82,28 persen dari tahun sebelumnya Rp204,10 miliar.
Sampai dengan akhir tahun, Randi mengatakan bahwa Jamkrindo optimistis dapat memenuhi target volume penjaminan kredit sebesar Rp182,36 triliun.
“Perum Jamkrindo akan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan, nonperbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan maupun nonbank.”
