Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. melansir dalam waktu dekat bakal mendapat dana segar dari hasil pembayaran pekerjaan konstruksi proyek-proyek turnkey senilai Rp26,85 triliun. Penerimaan pembayaran ini diyakini bakal meningktkan kinerja keuangan perseroan.
Direktur Keuangan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) Haris Gunawan mengatakan bahwa perseroan akan mendapat pembayaran sejalan dengan penyelesaian sejumlah proyek.
Beberapa proyek bernilai besar yang ditangani Waskita Karya dengan skema contractor pre-financing (CPF) atau turnkey yakni proyek jalan tol Pematang Panggang—Kayu Agung, Kayu Agung—Palembang—Betung, Jakarta-Cikampek II Elevated, dan kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang.
"Di semester kedua hampir sebagian besar proyek turnkey selesai dan pencairannya itu Rp26,85 triliun. Kami juga akan mendapat pembayaran dari proyek-proyek [konstruksi] reguler sebesar Rp14 triliun sehingga kalau cair ada penerimaan Rp40 triliun," ujarnya, Senin (5/8/2019).
Skema pembayaran CPF memungkinkan kontraktor menanggung biaya konstruksi terlebih dahulu. Pemilik proyek baru akan melakukan pembayaran saat proyek sudah selesai. Proyek-proyek berskema CPF yang ditangani Waskita Karya tergolong jumbo.
Haris menggambarkan pembayaran untuk proyek jalan tol Pematang Panggang—Kayu Agung mencapai Rp13 triliun. Waskita Karya juga bakal mendapat pembayaran dari proyek jalan tol Jakarta—Cikampek II Elevated senilai Rp4,50 triliun dan LRT Palembang sebesar Rp3,50 triliun.
Baca Juga
Menurut Haris, waktu pembayaran untuk tiap-tiap proyek bakal berbeda.
Dia menerangkan bahwa pembayaran atas pekerjaan konstruksi LRT Palembang akan menjadi paling cepat, yakni pada Agustus 2019, disusul pembayaran atas pekerjaan konstruksi proyek jalan tol Pematang Panggang—Kayu Agung.
Selain dari proyek berskema CPF, Waskita Karya juga mengestimasi penerimaan pembayaran dari proyek-proyek reguler senilai Rp14 triliun.
Walhasil, dalam paruh kedua 2019, kocek Waskita Karya bakal bertambah Rp40,85 triliun.
Hingga semester pertama 2019, perusahaan yang didirikan pada 1961 ini juga telah menerima pembayaran proyek sebesar Rp7,49 triliun dari pekerjaan konstruksi pada proyek jalan tol Cisumdawu, Pemalang—Batang, dan Bakauheni—Terbanggi Besar.
Per Juni 2019, Waskita Karya meraup kontrak baru sebanyak Rp8,18 triliun atau 14,56 persen dari target kontrak baru sepanjang 2019 sebanyak Rp56 triliun. Perolehan kontrak baru berasal dari proyek renovasi Masjid Istiqlal, perluasan Bandara Hasanuddin dan Bandara Juanda.
Selanjutnya, pembangunan temnpat istirahat (rest area) jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar, revitalisasi GOR Ragunan, dan jalan tol Becakayu.