Bisnis.com, JAKARTA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyayangkan lambatnya PT Pertamina (Persero) dalam mengambil kebijakan untuk mendorong produksi migas di wilayah kerja yang dikelolanya.
Jonan mengatakan seharusnya setiap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melaksanakan program produksi sesuai yang disepakati. Terutama, lanjut Jonan, KKKS yang masuk 10 besar produsen migas nasional.
"Saran saya decision making [Pertamina] untuk produksinya harus cepat. Harus bisa kompetitif seperti produsen asing itu. Masak orang indonesia sendiri yang mengerjakan kok lebih lama sih?" ujarnya setelah menghadiri pembukaan konferensi dan pameran Gas Indonesia, Rabu (31/7/2019).
Jonan pun berharap Pertamina bekerja lebih keras untuk menghormati target lifting migas yang sudah dicanangkan dalam APBN 2019. Menurutnya, target tersebut merupakan kesepakatan setiap pihak sehingga seharusnya tidak dianggap sebagai target politik.
"Concern kami produksinya seperti yang direncanakan [APBN]. Ini kan semua pihak tanda tangan, Pertamina juga tanda tangan," tambahnya.
Sebelumnya, Jonan menyoroti mental korporasi Pertamina yang seharusnya dapat lebih kompetitif dan lebih efisien.
Baca Juga
"Menurut saya Pertamina harus segera bangun dari zona mentalitas monopoli menjadi korporasi yang kompetitif dan lebih efisien di segala lini usahanya," tuturnya.
Adapun seluruh KKKS di bawah Pertamina tidak satupun yang diproyeksikan mencapai target lifting minyak APBN 2019.