Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan Minta Pertamina Lebih Kompetitif dan Efisien

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan angkat suara tentang memerahnya kinerja produksi siap jual wilayah kerja minyak dan gas bumi yang dikelola Pertamina hingga Semester I/2019
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kiri) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati usai jumpa pers pengumuman pengelolaan lanjutan Blok Migas Corridor di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kiri) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati usai jumpa pers pengumuman pengelolaan lanjutan Blok Migas Corridor di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan angkat suara tentang memerahnya kinerja produksi siap jual wilayah kerja minyak dan gas bumi yang dikelola PT Pertamina (Persero) hingga Semester I/2019

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyoroti mental korporasi Pertamina yang seharusnya dapat lebih kompetitif dan lebih efisien.

Berdasarkan data SKK Migas, seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah Pertamina, tidak satupun diproyeksi mencapai target lifting minyak APBN 2019.

Misalnya, Pertamina EP realisasi lifting semester I/2019 terhadap target 2019 sebesar 89 persen dari target 85.000 barrel oil per day (BOPD), Pertamina Hulu Mahakam dengan target 50.400 BOPD diproyeksi hanya mencapai 69 persen.

Selanjutnya, PHE OSES diperkirakan hanya mencapai lifting 87 persen dari total target APBN 2019 sebesar 32.000 BOPD. Untuk PHE ONWJ sebesar 86 persen dari target 33.090 BOPD.

Terakhir, PHKT dengan target 11.248 BOPD tercatat 95 persen. Selain KKKS di bawah Pertamina, kinerja Medco E&P Natuna lifting minyaknya hanya mencapai 77 persen pada semester I/2019 dari target 19.386 BOPD.

Jonan mengatakan sebenarnya capaian Pertamina saat ini, menjadi tanggung jawab induk usaha migas nasional.

"Menurut saya Pertamina harus segera bangun dari zona mentalitas monopoli, menjadi korporasi yang kompetitif dan lebih efisien di segala lini usahanya," tuturnya dalam pesan singkat, kapada Bisnis.com, Senin (29/7/2019).

Pemerintah mengingatkan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi di Indonesia untuk segera berbenah mengoptimalkan kegiatan operasi migas.

Pasalnya, kinerja 6 dari 10 kontraktor minyak terbesar belum mencapai target lifting yang ditetapkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di semester pertama tahun 2019.

"10 besar ada 6 KKKS yang lifting (minyak) turun. Dan dari 6 itu 5 adalah (milik) Pertamina, yaitu Pertamina EP, PHM, PHE OSES, PH ONWJ dan PKHT. Ini memang menjadi concern, " kata Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto, Senin (29/7/2019).

Kinerja serupa juga dialami pada lifting gas terutama pada pengelolaan Blok Mahakam. Lebih lanjut, Kementerian ESDM berharap kepada Pertamina mengevaluasi dan mencari terobosan mengatasi masalah tersebut.

"Berharap Pertamina lakukan upaya-upaya untuk perbaikan agar lifting ini jangan sampai mana nanti mana yang diambil oleh Pertamina sebagai operator malah terjadi penurunan," harap Dwi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper