Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Langkah Pemerintah Tanggulangi Wabah Gugur Daun Karet

Pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulangi wabah gugur daun karet yang menyerang sejumlah lahan di kawasan sentra produksi guna mencegah persebaran yang lebih luas.
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulangi wabah gugur daun karet yang menyerang sejumlah lahan di kawasan sentra produksi guna mencegah persebaran yang lebih luas.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengemukakan cakupan luas yang terdampak cendawan yang mencapai Pestalotiopsis sp. bisa saja meluas maupun dipersempit. Hal ini, paparnya, tergantung apakah pengendalian berlangsung efektif atau tidak.

"Pemerintah sudah melakukan pengendalian berupa bantuan kepada pekebun. Pertama, adalah pengendalian dengan fungisida berbahan heksakonazol atau propikonazol dan memberikan bantuan pupuk untuk meningkatkan ketahanan tanaman karet terhadap serangan penyakit tersebut," papar Kasdi, Rabu (24/7/2019).

Besarnya jumlah lahan yang terdampak wabah gugur daun karet tak lepas dari rendahnya kemampuan pekebun untuk mengurus tanamannya. Kasdi menyatakan kondisi tersebut adalah dampak dari rendahnya harga karet global yang sampai saat ini belum bisa meningkatkan gairah pelaku usaha di hulu.

"Sudah sekian lama harga karet rendah sehingga pekebun tak memiliki kemampuan untuk memelihara kebunnya dengan baik, termasuk pupuk. Harga rendah menyebabkan pendapatannya rendah yang baru mencukupi kebutuhan pokoknya. Kebun menjadi tidak terurus karena keterbatasan pendapatan," ujarnya.

Berkaca pada potensi turunnya produksi akibat wabah gugur daun karet, Kasdi pun mengharapkan pasar dapat memberi reaksi yang sesuai, yakni perbaikan harga. Pasalnya, produksi karet global yang disebut melimpah disinyalir menjadi pemicu tren harga karet yang rendah sepanjang 2019.

Adapun untuk anggaran penanggulangan, Kasdi memaparkan pihaknya telah menyediakan alokasi dana yang berkisar di angka Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar. Namun, besaran ini disebut Kasdi bisa meningkat karena Ditjen Perkebunan tengah merevisi besaran alokasi.

"Ada beberapa alokasi yang direvisi dan diajukan ke Kementerian Keuangan. Tambahan bisa mencapai Rp750 juta. Selain itu, ada anggaran dari daerah juga," sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper