Bisnis.com, BOGOR – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan konstruksi tahap pertama proyek kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia untuk terminal kontainer di Manyar, Gresik, Jawa Timur, bisa dimulai pada 2021.
PT Pelabuhan Indonesia Maspion menggandeng DP World Asia untuk pengembangan dan pengoperasian terminal kontainer di Kawasan Industri Maspion di Manyar tersebut.
Proyek ini menelan investasi US$1,2 miliar ini akan dibangun secara bertahap dengan fase I senilai US$350 juta.
"Sekarang sudah ada persiapan, paling lambat 2021 mulai konstruksi. Saya sedang mau minta, mereka ternyata sudah mulai lebih awal, jadi dengan fasilitas yang ada mereka jalan dulu. Kan sekarang sudah ada dermaga, kalau operating sudah mulai bisa kan chemistry-nya sudah mulai menyatu," kata Budi di Istana Bogor, Rabu (24/7/2019).
Nantinya, ujarnya, pengembangan tersebut akan diarahkan ke multipurpose yakni kontainer dan curah cair.
DP World adalah operator pelabuhan global yang didirikan pada 2005 oleh hasil merger dua perusahaan Uni Emirat Arab yaitu Dubai Ports Authority dan Dubai Ports International.
Sementara itu, CEO Maspion Group Alim Markus menjelaskan pihaknya dan DP World Asia berinvestasi senilai US$1,2 miliar untuk mengoperasikan pelabuhan dengan kapasitas 3 juta TEUS (twenty foot equivalent unit).
Adapun, komposisi kepemilikan mayoritas dipegang oleh Maspion yakni 51% dan DP World Asia 49%.
Penandatangan memorandum of understanding (MoU) kerja sama itu dilakukan oleh CEO Maspion Group Alim Markus dengan Chairman DP World Asia Sultan bin Sulayem.
Penandatanganan MoU itu juga disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohamed di Istana Bogor.