Bisnis.com, JAKARTA — Banyaknya pasok ruang kantor di kawasan pusat bisnis Jakarta yang masuk pada kuartal kedua 2019 mendongkrak rata-rata tingkat okupansi perkantoran menjadi lebih rendah.
Berdasarkan riset Cushman & Wakefield Indonesia, pada kuartal kedua 2019 terdapat lima proyek perkantoran yang rampung dengan total tambahan pasok mencapai 181.000 meter persegi.
Sementara itu, total serapannya pada kuartal yang sama hanya mencapai 65.800 meter persegi.
Baca Juga
“Hal itu membuat rata-rata okupansi atau keterisian ruang kantor di CBD Jakarta turun pada Juni 2019 menjadi 73,13 persen. Jumlah itu lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, sampai 75,47 persen,” ungkap Direktur Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo melalui siaran pers, Senin (15/7/2019).
Selanjutnya, rata-rata harga sewa dalam dolar Amerika Serikat terbilang stabil sepanjang kuartal kedua 2019, masih di nilai US$21,10 per meter persegi per bulan.
Adapun, tingkat sewa diperkirakan mengalami penurunan dan tingkat kekosongan juga naik karena akan ada banyak tambahan pasok pada kuartal berikutnya.