Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator Pelabuhan Patimban Diserahkan ke Swasta, Ini Pendapat Akademisi

Pelabuhan Patimban dinilai tetap perlu melibatkan anak-anak perusahaan BUMN atau afiliasinya meskipun calon pelabuhan hub itu nantinya dioperatori oleh swasta.
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelabuhan Patimban dinilai tetap perlu melibatkan anak-anak perusahaan BUMN atau afiliasinya meskipun calon pelabuhan hub itu nantinya dioperatori oleh swasta.

Pakar transportasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Raja Oloan Saut Gurning berpendapat, tidak mudah mengabaikan potensi besar BUMN, terutama jaringan bisnis nasional dan internasional yang bisa menjadi sumber inputan kargo sekaligus pengguna jasa.

Melihat potensi itu, dia memperkirakan pengelolaan operasional pelabuhan oleh swasta tidak akan membatasi keterlibatan BUMN untuk berbisnis di Patimban. Jaringan BUMN beserta anak usaha, afiliasi, dan mitra-mitra bisnisnya merupakan pasar yang besar dan mapan. Mereka sudah lama menjalankan operasi bisnisnya di pelabuhan-pelabuhan sekitar Patimban.

Menurut dia, potensi kerja sama dengan operator atau entitas kepelabuhanan yang berafiliasi dengan BUMN perlu dibuka untuk memberikan kepastian usaha bagi operator swasta Patimban mendatang.

“Jadi, justru dengan menjalankan bisnis yang terbuka dan melakukan kolaborasi operasional [antara operator swasta dengan BUMN, anak perusahaan BUMN, dan afiliasi], maka garansi kargo akan menjadi faktor penting dalam pengembangan Pelabuhan Patimban ke depan," ujarnya, Kamis (11/7/2019).

Sebelumnya, Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan menyatakan pemerintah akan memberi kesempatan kepada swasta untuk mengelola Patimban. Patimban akan bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola oleh Pelindo II atau IPC (Bisnis.com, 24/6/2019).

Saut pelabuhan sebesar Patimban dengan kapasitas 7,5 juta TEUs pada 2027 itu sebaiknya mengembangkan berbagai skenario model bisnis yang mengintegrasikan operasional, komersial, dan layanan.

Menurut dia, preferensi kepemilikan konsesi boleh ke swasta, tetapi dalam konteks bisnis jasa, seharusnya terbuka bagi berbagai pihak. Keterbukaan itu termasuk pula terhadap usaha membangun jaringan rantai pasok dengan simpul-simpul logistik di hinterland (kawasan di sekitarnya) dan foreland (wilayah antarpulau) lewat berbagai rute pelayaran kapal yang mendukung aliran kargo domestik dan internasional dari Patimban.

“Intinya konektivitas. Patimban bisa difungsikan sebagai pelabuhan pengumpul yang mengonsolidasikan pelabuhan-pelabuhan di sekitarnya. Selain itu Patimban juga bisa dikoneksikan dengan jejaring terminal sekitarnya di Jawa Tengah atau Terminal Manyar di Jawa Timur yang terintegrasi dengan kawasan industri JIIPE," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper