Bisnis.com, JAKARTA -- Perum Perhutani akan fokus melakukan budi daya tanaman gamal dan kaliandra merah untuk diolah menjadi pelet kayu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa.
Denaldy Mulino Mauna Direktur Utama Perhutani menyampaikan budi daya Gamal akan dilakukan pada lahan-lahan di areal kerja Perhutani yang tidak produktif seluas 122.882 hektare (ha) di Semarang, Jawa Tengah. Penanaman tersebut akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun ke depan.
"Tahun ini areal yang akan ditanami seluas 20.000 ha," katanya di Jakarta, Selasa, (9/7/2019).
Denaldy menambahkan dari luasan tanam tersebut, panen bisa mencapai 52.000 ton/tahun. Dalam lima tahun ke depan, apabila luas tanam sudah mencapai 122.882 ha, panen gamal dan kaliandra Merah tersebut diperkirakan bisa mencapai 3,05 juta ton per tahun.
Dari total panen tersebut, bisa dihasilkan pelet kayu sebanyak 2,03 juta ton per tahun.
Dia menambahkan investasi untuk budi daya tersebut senilai Rp800 miliar. Angka itu mencakup biaya penanaman, bibit, dan panen.
Baca Juga
Adapun kebutuhan pembangunan pabrik pelet kayu di Semarang diproyeksikan menghabiskan investasi perseroan sekitar Rp50 miliar. Pabrik tersebut direncanakan berkapasitas 100 ribu ton per tahun dan mulai beroperasi pada 2021.