Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya menyiapkan dana Rp842 miliar untuk pengadaan lahan pada proyek jalan tol Banda Aceh—Sigli. Dana tersebut khusus dialokasikan untuk pengadaan lahan sepanjang 2019.
Direktur Keuangan PT Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan bahwa perseroan memiliki kewajiban dalam memberi dana talangan pembebasan lahan sesuai dengan amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT). Amendemen PPJT, katanya, dilakukan pada 27 Mei 2019.
"Amendemen itu terkait dengan kewajiban Hutama Karya dalam memberikan dana talangan tanah. Khusus 2019 [dialokasikan] Rp842 miliar," jelas Anis kepada Bisnis, Senin (8/7/2019).
Sebagaimana pengusahaan jalan tol, ujar Anis, badan usaha jalan tol juga memiliki kewajiban dalam menalangan pembebasan tanah terlebih dahulu. Dana tersebut akan dikembalikan negara melalui Lembaga Manajemen Aset Negara atau LMAN.
Berdasarkan data pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), per 28 Juni 2019, progres pembebasan lahan jalan tol Banda Aceh—Sigli telah mencapai 41,22 persen dan progres konstruksi 3,31 persen.
Pembebasan lahan sejauh ini telah berlangsung di empat seksi dari keseluruhan enam seksi.
Baca Juga
Sementara itu, konstruksi baru dimulai pada seksi 3 (Indapuri—Blang Bintang) sejauh 13,50 kilometer.
Berdasarkan catatan Bisnis, progres jalan tol Banda Aceh—Sigli terbilang cepat. Pasalnya, proyek jalan tol sepanjang 74 kilometer ini telah dicanangkan pada Desember 2019. BPJT mencatat investasi untuk proyek jalan tol pertama di Aceh ini mencapai Rp12,35 triliun.
