Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jamu Indonesia Terhambat Masuk Pasar Ekspor

Walaupun Indonesia memiliki sumber bahan baku herbal yang melimpah, ekspor produk jamu dan obat tradisional masih menghadapi kesulitan. Regulasi di negara tujuan menjadi salah satu faktornya.
Jamu kunyit asam/Istimewa
Jamu kunyit asam/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Walaupun Indonesia memiliki sumber bahan baku herbal yang melimpah, ekspor produk jamu dan obat tradisional masih menghadapi kesulitan. Regulasi di negara tujuan menjadi salah satu faktornya.

Ketua Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) Dwi Ranny Pertiwi Zarman mengatakan untuk bisa masuk ke pasar China, misalnya, produk jamu asal Indonesia harus uji klinis dan menjalani tes lainnya. Jika tidak lolos uji tersebut maka dipastikan tidak akan diberikan izin masuk. Sementara, produk asal luar yang masuk ke Indonesia cenderung lebih mudah.

“Ada produk herbal asal Indonesia yang setiap negara mau terima dan butuh, tetapi regulasinya tidak mudah. Turki itu butuh produk kami, tetapi regulasi di sana tidak mengizinkan impor masuk,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/7/20190.

Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah untuk lebih ketat dalam memberikan izin masuk produk jamu dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia bisa meniru kebijakan Turki yang membatasi impor barang-barang yang bisa diproduksi dalam negeri. Apalagi, industri jamu di Tanah Air telah cukup berkembang.

Dari asosiasi sendiri, Ranny menyebutkan pihaknya mencoba mengubah strategi dalam berhubungan dengan industri dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper