Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Kementerian Perhubungan memberikan bantuan buy the service atau beli layanan angkutan massal di daerah diminta memperhatikan tiga hal utama supaya subsidi ini dapat terlaksana dengan baik.
Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI) Mohamad Ali Berawi menuturkan, ada beberapa hal penting yang perlu didefinisikan dengan baik dan tepat pada skema kerja sama pemerintah-swasta melalui program buy the service terutama pada kesinambungan operasional atau program sustainability.
"Pertama, pemerintah perlu memastikan alokasi dana tahunan bagi menjalankan program ini. Kepastian ini menjadi hal penting bagi kesuksesan program," terangnya kepada Bisnis, Rabu (3/7/2019).
Selain itu, standar pelayanan minimum (SPM) bagi masyarakat pengguna terutama pada kualitas kenyamanan, keselamatan, ketepatan waktu dan efisiensi biaya.
Menurutnya, biaya akses penggunaan infrastruktur publik diharapkan tidak membebankan masyarakat. Langkah lain yang harus diperhatikan yakni terkait dengan pemilihan swasta dalam menyediakan jasa tersebut.
"Mesti diatur dan diseleksi secara adil berdasarkan atas kompetensi dan kualitas layanan yang ditawarkan," tuturnya.
Dia mengingatkan, perhitungan pembiayaan program ini mestinya berjalan sesuai dengan asas berkeadilan, yaitu pemerintah dapat memenuhi kebutuhan publik, pihak swasta mendapatkan profit dari pelayanan yang disediakan.
Dia menilai, yang terpenting jasa angkutan massal yang disediakan tidak membebankan biaya yang memberatkan masyarakat.
"Oleh karena itu, selain keuntungan dari tiket atau farebox revenue disarankan untuk menciptakan nilai tambah bisnis melalui kompensasi dan konsensi yang terkait antara lain iklan komersial, akses dan pengelolaan wilayah, logistik, yang di-bundle dalam satu kontrak," jelasnya.
Dengan demikian, efisiensi biaya tiket publik terbentuk bersamaan dengan mengoptimasi bisnis terkait aksesibilitas.
Buy the servince merupakan skema pengadaan layanan angkutan massal dengan membeli layanan dari operator tertentu. Skema ini sudah dijalankan di Indoneisa dan berhasil dilaksanakan di Jakarta dengan Transjakarta dan Jawa Tengah dengan Transsemarang.