Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendalaman Struktur Industri, Pengusaha Farmasi Butuh Partner Mumpuni

Pemerintah berupaya mendorong pendalaman industri farmasi yang sampai kini mengalami defisit neraca perdagangan. Selain insentif, hal lain yang dibutuhkan oleh pengusaha adalah fasilitasi untuk mendapatkan mitra luar negeri yang mumpuni.
Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji, Kepala BPOM Penny K. Lukito, dan Duta Besar Polandia untuk Republik Indonesia Beata Stoczynska dalam acara pelepasan ekspor perdana produk Ferron Par Pharmceuticals ke Polandia di Cikarang, Selasa (2/7/2019). /Foto BISNIS.COM-Annisa S Rini
Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji, Kepala BPOM Penny K. Lukito, dan Duta Besar Polandia untuk Republik Indonesia Beata Stoczynska dalam acara pelepasan ekspor perdana produk Ferron Par Pharmceuticals ke Polandia di Cikarang, Selasa (2/7/2019). /Foto BISNIS.COM-Annisa S Rini

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya mendorong pendalaman industri farmasi yang sampai kini mengalami defisit neraca perdagangan. Selain insentif, hal lain yang dibutuhkan oleh pengusaha adalah fasilitasi untuk mendapatkan mitra luar negeri yang mumpuni.

Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji mengatakan bahwa pihaknya menanti insentif pajak dari pemerintah untuk menggenjot R&D dan ekspor. Namun, kebutuhan industri tidak hanya insentif perpajakan, tetapi juga berupa bantuan pemerintah dalam mencari partner luar negeri yang mumpuni.

"Kedutaan yang berasal di luar negeri bisa membantu dengan melakukan pre screening terhadap calon partner usaha di luar negeri untuk memastikan bahwa mereka merupakan perusahaan yang baik," ujarnya seusai acara pelepasan ekspor perdana produk PT Ferron Par Pharmceuticals ke Polandia di Cikarang, Selasa (2/7/2019).

Dia menilai saat ini proses perizinan untuk berusaha dan ekspor lebih cepat dibandingkan sebelumnya. "Misalnya terima preorder 3 bulan lalu, sekarang bisa kirim. Sebelumnya, bisa sampai 6 bulan."

PT Ferron Par Pharmaceuticals, bagian dari Dexa Group, telah mengekspor produknya hingga ke Eropa. Perusahaan ini juga baru saja merambah pasar Polandia sebagai rangkaian pengembangan pasar Eropa.

Polandia merupakan negara ketiga setelah Inggris dan Belanda sebagai tujuan negara expor ke Eropa. Sebelumnya, Dexa Group telah mulai mengirimkan produknya ke Inggris pada 2008 dan Belanda pada tahun lalu.

Dexa Group juga telah melakukan beberapa aktifitas produksi bahan baku obat, seperti bahan baku lyophilized bulk powder untuk beberapa obat injeksi, dan beberapa bahan baku dari bahan alam Indonesia. Sejauh ini Dexa Group telah mengembangkan 4 sediaan fitofarmaka yang diakui dan disertifikasi oleh BPOM.

Perusahaan farmasi di dalam negeri tercatat 206 perusahaan dan didominasi oleh 178 perusahaan swasta nasional, serta sebanyak 24 perusahaan multi national company (MNC), dan 4 perusahaan BUMN. Industri farmasi dalam negeri termasuk industri yang telah lama berdiri dan mampu memenuhi 75% kebutuhan obat dalam negeri.

Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035, industri farmasi dan bahan farmasi merupakan salah satu industri andalan yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian di masa yang akan datang. Sektor ini memberikan kontribusi industri tersebut terhadap PDB industri pengolahan non migas sebesar 3,24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper