Bisnis.com, JAKARTA — Properti kos maupun apartemen yang dibuat sengaja untuk menyasar pasar sewa mahasiswa menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
Saat ini, investor tak butuh rumah besar dengan jumlah kamar yang banyak untuk memulai bisnis kamar kos. Pasalnnya, mahasiswa maupun pekerja profesional mulai cenderung menyukai apartemen sewa sebagai tempat tinggal mereka.
Di samping lebih praktis dan mewah, apartemen umumnya juga dilengkapi sarana dan prasarana lengkap seperti pusat kebugaran, kolam renang, taman, area komersil, kafe, hingga basement parkir yang lega.
Jika diperhitungkan, biaya keanggotaan pusat kebugaran per bulannya mencapai Rp750.000. Sementara itu di apartemen, penyewa bisa menikmati semua fasilitas secara gratis.
Bagi investor, berbisnis kamar kos di apartemen sudah pasti mampu mendulang keuntungan rutin tiap bulannya.
"Jika dihitung berdasarkan kalkulator KPA, maka hanya perlu mencicil sebesar kisaran Rp6 jutaan selama 15 tahun untuk dua unitnya sekaligus. Sementara itu, uang sewa yang didapat adalah Rp8 juta, sehingga ada untung Rp2 juta per bulannya," kata Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com belum lama ini.
Selain meraih untung yang menggiurkan, apartemen juga akan menjadi milik Anda. Jika cicilannya sudah lunas dan selesai, unitnya bisa dijual kembali dengan harga yang mungkin sudah berubah satu kali lipat.
Investasi pada properti apartemen kos memiliki beberapa kelebihan, pertama tingkat permintaan yang tinggi, terutama di kawasan dekat kampus, pusat belanja, perkantoran, atau pusat ritel.
Kedua, capital gain apartemen kos dapat diperoleh dalam jangka panjang dibandingkan dengan investasi tanah kosong dan rumah sewa.
Tidak hanya itu, nilai jual apartemen dekat kampus umumnya tumbuh mencapai 23% hanya dalam setahun. Apabila kenaikan ini konsisten terjadi tiap tahun, maka capital gain bisa dipastikan berada di posisi 100% saat lima tahun mendatang.
