Bisnis.com, JAKARTA - Kemenperin telah mengidentifikasi sejumlah sektor industri yang didorong untuk dapat membangun politeknik, sekaligus berpotensi mendapatkan insentif super deductible tax.
Super deductible tax merupakan keringanan pajak yang diberikan atas kontribusi industri dalam program penciptaan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan sektor manufaktur.
"Kemenperin juga telah mendorong industri untuk ikut membangun politeknik, dan mereka akan diberi super deductible tax,” sebutnya, Airlangga, Senin (24/6/2019).
Menurut Airlangga, perusahaan yang tersebut adalah Indorama dan Astra yang membuat politeknik di Cikarang. Akan tetapi, Indorama atau Astra yang membuat politeknik untuk keperluan sendiri itu lulusannya hanya 100 orang, sehingga sekarang harus ditambah.
Kemudian di Akademi Tehnik Mesin Indiustri (ATMI) Solo dan ATMI Cikarang yang lulusannya hanya 100-150 orang diminta untuk meningkatkan kapasitas pendidikannya.
“Bapak Presiden meminta lebih banyak lulusan yang bisa bekerja di industri. Paling tidak, satu juta angkatan kerja yang bisa diserap. Karena itu, pengalaman kami membuat politeknik, direplikasi kepada industri. Kemenperin juga telah mendorong industri untuk ikut membangun politeknik, dan mereka akan diberi super deductible tax,” sebutnya.
Dengan kebijakan tersebut, pemerintah dan sektor industri melakukan co-production SDM industri, karena pemerintah menilai industri yang paling tahu kebutuhan akan SDM. Kemenperin pun terus mendorong agar swasta ikut menyiapkan SDM yang kompeten di bidang industri.