Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan perkebunan Minamas Plantation melanjutkan program peremajaan (replanting) untuk lahan kelapa sawit di Indonesia. Penanaman kembali tanaman kelapa sawit dilakukan untuk membarui tanaman sawit yang sudah memasuki usia tak produktif.
Head Plantation Upstream Indonesia Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad menuturkan sampai Juni 2019, total realisasi peremajaan sawit telah mencapai 55.000 hektare. Realisasi ini mencakup 43,5% dari total 97.440 hektare lahan yang mendesak untuk diremajakan pada 2018.
"Kami mulai peremajaan pada 2010. Sampai Juni 2019 kami sudah remajakan lahan sawit sekitar 55.000 hektare dan akan terus berlanjut," kata Shamsuddin di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Minamas memiliki total Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit seluas 268.000 hektare. Dari jumlah tersebut, wilayah yang ditanami mencakup kawasan seluas 201.000 hektare yang tersebar di 8 provinsi di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Shamsuddin menjelaskan program peremajaan adalah upaya untuk menjamin kualitas sawit yang dihasilkan. Jika pada 2018 target peremajaan mencakup lahan seluas 14.000 hektare atau sekitar 7% dari total lahan produksi, kali ini perusahaan memperkirakan cakupan area peremajaan bisa mencapai 15%.
Selain memastikan kelanjutan program peremajaan, Minamas juga tengah menjajal pengembangan bisnis di sektor hilir. Inisiasi terbaru perusahaan adalah peluncuran produk minyak goreng pertama yang bernama "Alif" yang diproduksi oleh PT Sime Darby Oils (SDO) Pulau Laut Refinery, salah satu anak perusahaan Minamas.
Baca Juga
PT SDO Pulau Laut Refinery yang terletak di Kalimantan Selatan memiliki kilang CPO terbesar milik perusahaan di lahan seluas 32 hektare. Kapasitas produksi kilang minyak ini mencapai 2.500 ton per hari.