Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menjalankan konsep triple skilling guna mengatasi ketimpangan skill angkatan kerja Indonesia.
Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri mengatakan saat ini penguasaan keterampilan/skill menjadi syarat wajib yang dibutuhkan dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan dengan perubahan pasar kerja yang semakin dinamis/fleksibel.
"Skill memang paling penting bagi angkatan kerja. Mereka dapat memproteksi diri mereka sendiri jika mereka memiliki skill yang baik," ujarnya dalam siaran pers, Senin (17/6).
Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Pengembangan SDM seyogyanya bukan hanya difokuskan pada generasi muda saja, melainkan bagi semua usia.
Oleh karena itu, lanjut Putri, pelatihan vokasi disediakan oleh pemerintah Indonesia dalam bentuk pemberian hard and soft skills secara masif tanpa memandang usia dan latar belakang belakang pendidikan melalui triple skilling (skilling, upskilling, dan reskilling) bagi SDM Indonesia.
Skilling berarti mendorong dan memfasilitasi para angkatan kerja untuk berpartisipasi dalam program pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja.
Baca Juga
"Upaya tersebut juga didukung dengan adanya program reskilling dan upskilling agar para pekerja yang terdampak job shifting bisa memperoleh keterampilan sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia kerja," katanya.
Selain itu, mereka juga didorong untuk masuk ke job creation, yaitu SDM yang fokus berinovasi dan mengembangkan diri menjadi wirausaha dan sociopreuner.
Untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan dunia kerja, konsep triple skilling tersebut harus terus dikembangkan melalui beberapa peningkatan di berbagai bidang.
Pertama, pemerintah Indonesia melakukan pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) melalui konsep rebranding, reorientasi, dan revitalisasi (3R).
"Kedua, konsep triple skilling untuk pembangunan SDM/peserta pelatihannya. Dan yang ketiga instruktur di BLK harus terus ditingkatkan keahliannya sehingga kita siap memasuki era industri 4.0 ke depan," ucap Putri.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan dan kualifikasi yang dipersyaratkan oleh dunia kerja, pemerintah Indonesia juga menggalakkan program pemagangan di perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Program ini dimaksudkan untuk menciptakan calon pekerja yang memenuhi standar dan kualifikasi pasar kerja," tuturnya.