Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri optimistis ekonomi Indonesia pada 2019 akan positif. Pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun diperkirakan akan mencapai 5,22 persen.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro menuturkan, Bank Mandiri melihat sektor konsumsi masyarakat akan meningkat, terlebih lagi ketika kuartal II/2019 ditopang oleh gaji ke-13 ASN. Selain itu, dia melihat adanya prospek konsumsi yang kuat dari kelompok menegah atas.
"Ini mendorong sekali dan karakteristik menegah ke atas di Indonesia, mereka mau spending ketika ada stability dan confidence. Jika ekonomi Indonesia stabil dan aman, saya rasa mereka mau spending," ungkap Andry, Rabu (15/05/2019), malam.
Sementara itu, masyarakat kelas menegah bawah sangat tertolong dengan adanya belanja bantuan sosial (bansos). Konsumsi masyarakat pada kuartal I/2019 memang belum signfikan karena sebagian masih wait and see. Seperi diketahui, pertumbuhan konsumsi pada kuartal I/2019 hanya mencapai 5,01 persen.
Selain faktor di atas, Andry melihat adanya kemampuan masyarakat yang lumayan tinggi untuk membeli properti ke depannya. "Ini satu hal yang positif, orang punya uang kalau mau tidak mau spending juga susah," kata Andry.
Lebih lanjut, Andry melihat potensi aliran masuk investasi langsung asing yang akan kembali tumbuh pada paruh kedua tahun 2019.
Baca Juga
Hal ini terjadi seiring dengan semakin meredanya ketidakpastian akibat tahun politik dan pengumuman kabinet kerja yang baru. Realisasi belanja pemerintah juga kami perkirakan akan meningkat pada dua kuartal terakhir.
"Namun demikian, risiko penurunan permintaan dunia dan kembali meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok sekarang ini akan menjadi faktor risiko bagi ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi kedepannya,” ujarnya.