Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Dagang Tertekan, Pertumbuhan Ekonomi Terganggu

Tertekannya neraca perdagangan pada April 2019 akan berdampak pada pertumbunan ekonomi nasional.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Tertekannya neraca perdagangan pada April 2019 akan berdampak pada pertumbunan ekonomi nasional.

Kepala Ekonom PT Maybank Indonesia Tbk. Juniman mengatakan, defisit pada neraca perdagangan April 2019 yang mencapai US$2,5 miliar disebabkan oleh ekspor yang turun tajam akibat perlambatan global dan fluktuasi harga komoditas, seperti CPO dan batu bara.

Di sisi lain, upaya pemerintah menekan impor akhirnya menunjukkan hasil. Namun, impor bahan baku dan barang modal ikut mengalami penurunan sebesar 6,28 persen (yoy) dan 8,68 persen (yoy).

"Ketika impor bahan baku dan barang modal yang harusnya untuk kegiatan ekonomi ditekan, potensi turunnya investasi, dan ekspansi aktivitas dalam negeri, pertumbuhan bisa melambat," ungkap Juniman, Rabu (15/05/2019).

Oleh karena itu, dia menilai kebijakan menekan impor perlu dilakukan secara hati-hati. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki pilihan lain. Salah satu, impor yang bisa ditekan adalah di sektor infrastruktur pemerintah.

"Rescheduling penyelesaian proyek, diperpanjang bukan dihentikan sama sekali sehingga kebutuhan impor bisa dikurangi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper