Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China, sepanjang tahun berjalan turun.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (15/5/2019), selama periode Januari-April 2019 ekspor ke China tercatat senilai US$7,27 miliar, turun sebesar 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$8,16 miliar.
Adapun nilai ekspor ke AS tercatat turun sebesar 5,29 persen yakni dari US$5,85 miliar pada periode Januari-April tahun lalu menjadi US$5,54 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Baca Juga
Banyak pihak memprediksi turunnya ekspor ke kedua negara itu merupakan dampak dari ketegangan perang dagang dalam beberapa pekan terakhir. Baik AS maupun China bersikap protektif dalam penerapan tarif impor sehingga berdampak ke ekonomi global.
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia berbalik negatif dengan defisit mencapai US$2,5 miliar. Menurut BPS, defisit April ini merupakan yang terbesar sejak Juli 2013.
Defisit ini disebabkan oleh dari posisi neraca ekspor yang tercatat senilai US$12,60 miliar atau lebih rendah dibandingkan nilai neraca impor sebesar senilai US$15,10 miliar.