Bisnis.com, JAKARTA — Setelah pusat pemerintahan atau ibu kota pindah dari Jakarta ke luar Jawa, Jakarta sebagai kota bisnis diharapkan mampu berkembang dan bersaing secara regional dengan kota-kota lain seperti Kuala Lumpur, Bangkok, atau Manila.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam diskusi mengenai rencana pemindahan pusat pemerintahan di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Setelah ibukota nanti pindah ke luar Jawa, Bambang menekankan Jakarta tetap akan berkembang sebagai kota bisnis utama di Indonesia.
"Bahkan kita inginnya Jakarta tidak hanya jago kandang, jangan hanya terbesar di Indonesia, tapi harus bisa bersaing, kalau dengan Singapura berat, ya paling tidak dengan Kuala Lumpur, Bangkok dan Manila," kata Bambang.
Bambang mengatakan kualitas Jakarta sebagai kota bisnis jangan sampai kalah dari Kuala Lumpur, Bangkok, atau Manila.
Menurutnya, Jakarta harus selevel atau bahkan lebih baik daripada kota-kota besar Asia Tenggara tersebut.
Baca Juga
Di samping itu, menurutnya, Indonesia akan masuk ke dalam peringkat lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
Apabila sudah masuk ke dalam peringkat tersebut, Jakarta sebagai kota bisnis utama di Indonesia harus punya ukuran dan kapasitas yang lebih besar daripada saat ini.
"Ibukota baru itu membantu Jakarta fokus menjadi kota bisnis, keuangan dan jasa yang benar-benar berskala tidak lagi nasional, tapi juga berskala global," kata Bambang.
Seperti diketahui, pemerintah berencana memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke luar Jawa. Pada pekan lalu, Presiden Joko Widodo telah mengunjungi sejumlah daerah di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur untuk meninjau lokasi calon ibu kota baru tersebut.
Dengan pemindahan ibu kota tersebut, Jakarta akan digunakan sebagai kota bisnis, sedangkan ibu kota baru di luar Jawa akan digunakan sebagai pusat pemerintahan.