Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan konstruksi PT Adhi Karya Tbk., yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan berfokus untuk mengembangkan properti berbasis Transit Oriented Development (TOD), atau hunian yang terintegrasi dengan stasiun kereta.
Lewat anak usahanya PT Adhi Persada Properti, perusahaan berkode emiten ADHI itu telah melangsungkan enam proyek sepanjang jalur MRT.
"Kami sudah mengembangkan TOD mulai dari Sentul, Ciracas, Bekasi Timur, Jati Bening, Caman, dan MT Haryono 27," ungkap Budi Saddewa Soediro, Direktur Operasi 1 ADHI usai RUPST di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Ke depan ADHI akan melanjutkan pengembangan TOD di tiga lokasi, yaitu MTH Primer, Cisauk dan Ciputat. Ketiganya bekerja sama dengan perusahaan serta lembaga lain seperti Yayasan Kostrad dan PT KAI.
"Saat ini untuk yang tiga terbaru itu masih dalam proses perizinan dan segera dimulai pelaksanaannya tahun ini. Untuk properti kami fokus untuk yang di dekat dengamln transportasi masal," sambungnya.
Adapun, ADHI juga berencana mengembangkan hotel di daerah Bekasi Timur. Namun, hingga saat ini pembangunannya belum dimulai.
Baca Juga
Rencana lainnya, tahun ini ADHI akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada anak perusahaannya Adhi Commuter Property (ACP) dengan target besaran dana sebesar Rp3 triliun.
"Kita lepas sebesar 35%, kita harapkan dapat Rp3 triliun. Nanti dananya dialokasikan untuk pengembangan ACP," ungkap Budi Harto, Direktur Utama PT Adhi Karya.
Budi menjelaskan, ACP sudah berdiri sejak setahun lalu dengan modal Rp2 triliun. Saat ini, ACP sudah mulai punya tanah untuk pengembangan dan dari dana segar setelah IPO diharapkan bisa menambah landbank.
"Nanti ACP ini untuk mengembangkan properti seperti apartemen, akan menguasai lahan sepanjang LRT, kemudian akan ada perumahan, perkantoran, dan CBD [Central Business District]," kata Budi.