Bisnis.com, JAKARTA - Rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 menetapkan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi rata-rata 5,4 persen-6 persen per tahun.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan, ada tiga skenario untuk merealissikan target pertumbuhan tersebut.
"Baseline-nya 5,4 persen rata-rata per tahun selama lima tahun ke depan, skenario moderat 5,7 persen rata-rata per tahun dan skenario tinggi 6 persen per tahun. Tentunya ini masih teknokratik akan ditetapkan jadi target," ungkap Bambang, Kamis (09/05/2019).
Untuk mencapai skenario tertinggi, pemerintah akan melakukan transformasi ekonomi, terutama dengan peningkatan produktivitas di sektor pertanian, industri, dan sektor jasa. Selain itu, defisit transaksi berjalan juga harus dipangkas.
RPJMN 2020-2024 mengambil tema 'Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pertumbuhan Berkualitas'. RPJMN 2020-2024 nantinya akan ditetapkan oleh kepala negara untuk disahkan melalui peraturan presiden.
Dalam kesempatan ini, Bappenas juga telah merampungkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 sebagai tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2020-2024.
Baca Juga
Lima Prioritas Nasional dalam RKP 2020 yaitu pertama adalah pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan, kedua infrastruktur dan pemerataan wilayah.
Ketiga, nilai tambah sektor riil dan industrialisasi serta memperluas kesempatan kerja. Keempat ketahanan pangan, air, energi, dan lingkungan hidup, serta kelima stabilitas pertahanan dan keamanan.
Bambang memaparkan, RKP 2020 telah mengacu pada Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024. RKP ini juga tetap menitikberatkan pada perkuatan pelaksanaan money follows program melalui penajaman prioritas, penguatan perencanaan berbasis kewilayahan, dan integrasi berbagai sumber pendanaan.
"Selain bersumber dari APBN dan APBD, pembiayaan pembangunan juga bersumber dari pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha, Pembiayaan Investasi Non-APBN, dan investasi Badan Usaha Milik Negara, serta sinergi swasta dan masyarakat," ungkap Bambang.