Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Repsol Mengebor Sumur Kajian Sakakemang Kuartal IV/2019

Repsol berencana mengebor sumur kajian di Wilayah Kerja Sakakemang pada kuartal IV/2019 sebagai percepatan produksi atas temuan gas yang terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Repsol berencana mengebor sumur kajian di Wilayah Kerja Sakakemang pada kuartal IV/2019 sebagai percepatan produksi atas temuan gas yang terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir.

Dalam keterangan resmi perusahaan, Repsol berkomitmen untuk pengembangan lebih lanjut penemuan sumur Kaliberau Dalam (KBD-X) di wilayah kerja (WK) Sakakemang dan melihat berbagai potensi dalam rangka mempercepat produksi.

Repsol dan mitra kerjanya, yakni Petronas dan MOECO, berharap dapat mencapai gas pertama dalam waktu 3 tahun, jauh lebih cepat dari apa yang telah dicapai oleh proyek-proyek serupa sebelumnya. 

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan temuan di KBD-X membuat pengembangan di sekitar lokasi penemuan menguat. "Di sebelah situ [KBD-X] ada discovery lagi, tapi belum bisa di-announce. Ini sudah terbukti," katanya.

Menurutnya, temuan Repsol di Sakakemang menjadi pemenuan di atas proyek Jambaran Tiung Biru yang saat itu sebesar 1,2 TFC. Melihat potensi tersebut, dia optimistis bahwa pasokan gas dari Sumatra Selatan dapat terus bertumbuh.

Tahun depan, Repsol akan meningkatkan kajian teknis sumber daya yang dimiliki dalam penemuan penting ini, maupun, opsi-opsi pengembangan yang matang agar dapat dilanjutkan ke pengembangan lapangan.

Februari lalu, Respol mendapatkan temuan sekurang-kurangnya 2 TFC dari sumber daya yang dapat diproduksikan. Repsol memiliki beberapa wilayah kerja (WK) di Sumatra, baik di darat maupun lepas pantai, dan berencana untuk melaksanakan pengeboran dan akuisisi seismik secara intensif selama kurun waktu 2019 dan 2020.

Repsol sendiri mengaku fokus pada pengembangan aset-aset gas, yang dianggap sebagai bahan bakar utama untuk peralihan energi ke ekonomi global rendah karbon. Produksi gas tersebut memberikan tiga perempat cadangan perusahaan dan dua pertiga output.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper