Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN : INACA Prediksi Pertumbuhan Jumlah Penumpang di Bawah 5%

Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia memprediksi pertumbuhan jumlah penumpang pesawat pada masa Angkutan Lebaran 2019 di bawah 5 persen.
Ilustrasi-Pekerja sedang merampungkan pengerjaan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Sri Mas Sari
Ilustrasi-Pekerja sedang merampungkan pengerjaan Bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY, Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Sri Mas Sari

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia memprediksi pertumbuhan jumlah penumpang pesawat pada masa Angkutan Lebaran 2019 di bawah 5 persen..

Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan operasional Jalan Tol Trans Jawa diprediksi ikut mempengaruhi pertumbuhan jumlah penumpang.

Prediksi tersebut tergolong rendah kendati masa Angkutan Lebaran berbarengan dengan liburan sekolah.

"Mungkin [tumbuh] 3--5 persen. Khusus untuk Pulau Jawa kemungkinan akan ada pergeseran moda transportasi ke mobil pribadi, sehingga berpengaruh terhadap penumpang pesawat," kata Bayu, Minggu (5/5/2019).

Sementara itu, pengamat penerbangan Alvin Lie memprediksi pengajuan penerbangan tambahan dari maskapai akan cenderung menurun dibandingkan dengan masa Angkutan Lebaran tahun lalu.

"Setahu saya sampai dengan saat ini belum ada maskapai yang mengumumkan kuota extra flight. Dibandingkan dengan 2018, bisa turun belasan persen," kata Alvin tanpa menyebutkan prediksi spesifik.

Alvin meragukan jumlah penumpang bisa menyamai atau bahkan melebihi masa Lebaran tahun lalu. Apalagi dalam Kuartal I/2019, catatan jumlah penumpang pesawat tidak begitu menggembirakan.

Menurut Alvin terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan perlambatan bisnis penerbangan pada saat Lebaran tahun ini. Salah satunya adalah operasional Jalan Tol Trans Jawa yang bisa membuat penumpang beralih ke moda transportasi darat.

Terlebih, lanjutnya, peralihan moda ini tidak bisa dihindarkan karena biaya perjalanan pasti akan tinggi pada saat peak season tersebut. Biaya perjalanan bukan hanya dari harga tiket pesawat, tetapi termasuk biaya sewa hotel, biaya transportasi lokal, hingga makanan.

Menurut Alvin masyarakat akan cenderung memilih moda transportasi yang terjangkau untuk mengkompensasi biaya lain yang juga meningkat pada masa Lebaran.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang pesawat pada masa Angkutan Lebaran 2019 mencapai 5,78 juta orang, atau meningkat 3,17 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2018 yang sebesar 5,60 juta orang.

Perinciannya, 4,91 juta penumpang rute domestik dan 867.042 penumpang rute luar negeri.

Pertumbuhan jumlah penumpang rute luar negeri diprediksi mencapai 7,88 persen atau lebih banyak dibandingkan dengan rute domestik sebesar 2,38 persen, kendati melambat dari realisasi tahun sebelumnya yang berada di angka 11,16 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper