Bisnis.com, NADI — Asian Development Bank (ADB) menyiapkan dana senilai total US$2,6 miliar pada 2019 untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia yang dinilai strategis serta berwawasan lingkungan.
Direktur Jenderal Asia Tenggara ADB Ramesh Subramaniam mengatakan bahwa sebagian besar pembiayaan akan disalurkan melalui skema policy based loan.
Menurutnya, salah satu proyek terbesar yang akan dibiayai untuk mendukung sektor energi adalah pembangunan proyek energi senilai total US$1,1 miliar. Perinciannya, pinjaman berbasis hasil (result based loan) yang akan digunakan untuk mengembangkan jaringan listrik di Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Selain itu, ADB juga menyiapkan dana senilai US$500 untuk mengembangkan sejumlah pembangkit listrik tenaga gas di Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
ADB juga telah menyediakan fasilitas kredit senilai US$100 juta yang akan disalurkan kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
“Fasilitas kredit ini akan meningkatkan kapasitas pembiayaan IFF untuk membiayai proyek-proyek pengembangan energi terbarukan,” ujar Subramaniam di sela-sela 52nd ADB Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji, Rabu (1/5/2019).
Baca Juga
Di luar pembiayaan infrastruktur, ADB juga telah menggelontorkan dana bantuan bencana senilai US$1 juta pada 2018 untuk membantu pemulihan korban gempa Palu, Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut masih terus berjalan, di mana fokus pada tahun ini adalah pemulihan fasilitas infrastruktur dasar seperti pelabuhan, sanitasi, serta irigasi yang terkena dampak gempa dan likuifaksi.