Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Garam Didorong Serap Sisa Stok Garam Rakyat

KKP perlu tahu tentang kualitas garam dan lokasi tempat stok garam tersebut disimpan.
Petani garam Amed memanen garam menggunakan alat tradisional. JIBI/BISNIS-Feri Kristianto
Petani garam Amed memanen garam menggunakan alat tradisional. JIBI/BISNIS-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap mendorong PT Garam (Persero) untuk menyerap sisa stok garam rakyat yang diperkirakan masih ada 500.000 ton - 700.000 ton.

Kendati demikian, Brahmantya Satyamurti, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan pihaknya perlu tahu tentang kualitas garam dan lokasi tempat stok garam tersebut disimpan.

"Saya nanti coba cek stok mereka di mana, kalau KKP sih clear, kalau memang ada barangnya, nanti kami minta PT Garam (Persero) dan meminta kepada industri-industri yang membutuhkan garam untuk menyerap [sisa stok garam tersebut]," kata Brahmantya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2019).

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin mengestimasi bahwa saat ini setidaknya masih ada 500.000 ton sampai dengan 700.000 ton garam produksi rakyat yang belum terserap.

Masih tingginya sisa stok garam ini, menurut Jakfar, dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satu faktor itu adalah produksi garam rakyat yang memang sangat tinggi pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di samping itu, produksi garam rakyat dan PT Garam (Persero), realisasi impor pun, katanya, cukup tinggi atau hampir sama dengan produksi dalam negeri yang mencapai 2,7 juta ton.

Kedua faktor tersebut dinilainya menyebabkan sisa stok garam pada awal tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper