Bisnis.com, SARAJEVO — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, menggelar Business Matching untuk memacu kerja sama khususnya di bidang perdagangan dan pariwisata antara Indonesia dan Bosnia Herzegovina.
Business Matching tersebut berlangsung pada 25 April 2019—27 April 2019 di Bosnia Herzegovina. Kegiatan itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan pelaku bisnis dari kedua negara.
Dalam kesempatan ini, pihak yang mewakili Indonesia di antaranya Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina Amelia Achmad Yani, Direktur Eropa III Kementerian Luar Negeri Ardian Wicaksono, Direktur Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest Addy Perdana Soemantry, serta sejumlah pelaku bisnis.
Sementara itu, dari pihak Bosnia Herzegovina, turut hadir Secretary Ministry of Foreign Affairs of Bosnia Herzegovina Hamdo Tinjak, Wakil Presiden Kamar Dagang Bosnia Herzegovina Vjekoslav Vukovic, Head of International Relations and Protocol Section Parliamentary Assembly of Bosnia Herzegovina Mirsada Bukaric-Kovacevic, dan puluhan pelaku bisnis.
Rangkaian kegiatan Business Matching hari pertama, Kamis (24/4/2019), diisi dengan kegiatan Business Matching. Para peserta yang hadir melakukan pemaparan mengenai potensi kedua negara dan dilanjutkan pertemuan satu lawan satu.
Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina Amelia Achmad Yani menjelaskan, kegiatan yang disusun oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sarajevo, Bosnia Herzegovina, ini bertujuan mempertemukan antara pelaku usaha dari kedua negara. Kegiatan Business Matching, yang ketiga kalinya digelar sejak 2017, menurutnya dihadiri oleh sekitar 79 peserta dari pelaku usaha dan pemerintah Bosnia Herzegovina.
Amelia mengklaim bahwa kerja sama antara Indonesia dan Bosnia Herzegovina terus berkembang sejak Business Matching diselenggarakan sejak pertama kali digelar tiga tahun silam. Hal itu tercermin dari peningkatan transaksi perdagangan dari Indonesia ke Bosnia atau sebaliknya.
Dia menggambarkan bahwa Bosnia Herzegovina mulai mengimpor sejumlah komoditas seperti bumbu-bumbu, kertas, serta spare part kendaraan dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia juga telah mendatangkan senjata dan amunisi.
Pada tahun lalu, sambung dia, para pelaku bisnis dan tujuh agen perjalanan juga telah mengikuti Trade Expo Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan.
“Saya berharap lebih banyak lagi produk dari Indonesia dan Bosnia dan perdagangan kedua negara akan terus berkembang di kemudian hari. Jarak seharusnya tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan kerja sama,” ujarnya di Swissotel, Sarajevo, Kamis (25/4/2019) waktu setempat.
Tidak hanya di sektor perdagangan, Amelia juga menyebut hubungan di bidang pariwisata antara Indonesia dan Bosnia Herzegovina juga terus berkembang. Saat ini, wisatawan asal Indonesia mulai datang ke Bosnia Herzegovina.
“Nanti September 2019 sekitar 90 orang [Bosnia Herzegovina] juga akan Indonesia,” imbuhnya.
Di sisi lain, Secretary Ministry of Foreign Affairs of Bosnia Herzegovina Hamdo Tinjak mengatakan hal senada. Menurutnya, jarak kedua negara tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan perdagangan.
Dia menggambarkan jarak antara China dan Bosnia Herzegovina yang terbilang jauh. Akan tetapi, investasi dan hubungan dagang dari negara tersebut juga dapat berjalan dengan baik.