Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai dari 391 PDAM yang ada di seluruh Indonesia, yang berkinerja sehat hanya 60 persen, sisanya yakni sebesar 40 persen berkinerja sakit.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan melalui Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) harus ada upaya meningkatkan 40 persen PDAM yang berkinerja sakit.
"Ya ini kan melalui BPPSPAM, kami kan mendukung dari aspek-aspek teknis bagaimana kita mengupayakan non revenue water tingkat kebocoran itu berkurang," ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis, pekan lalu.
Selain itu Danis menuturkan, dari segi pendanaan adalah bagaimana Kementerian PUPR mendorong KPBU, beberapa di antaranya sudah berjalan yakni di Semarang Barat, Lampung, kemudian Dumai.
"Nah ini KPBU yang sudah berjalan kita coba replikasi, kalo di Dumai bisa kenapa di tempat lain nggak bisa?" tuturnya.
Pihaknya juga akan menambah investasi kapasitas air ke PDAM yang berkinerja sehat selama air baku tersedia.
Baca Juga
Untuk diketahui, beberapa faktor berpengaruh pada naik turunnya kinerja PDAM adalah tingkat kehilangan air (Non Revenue Water), efektivitas penagihan dan pelayanan air 24 jam, penerapan tarif secara full cost recovery, peningkatan jam operasi pelayanan, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan konsumsi air, penggantian meter air, peningkatan cakupan dengan kerjasama investasi, dan peningkatan kompetensi SDM.
Sebagai informasi, penilaian dilakukan terhadap 18 indikator kinerja PDAM yang terbagi menjadi 4 aspek yakni keuangan, pelayanan, operasional dan sumber daya manusia. Kemudian hasil penilaian dibagi menjadi 3 kategori yakni PDAM sehat dengan nilai >2,8, PDAM kurang sehat dengan nilai 2,2-2,8 dan PDAM sakit dengan nilai <2,2.