Bisnis.com, JAKARTA — Film asing bergenre pahlawan super digadang-gadang memberi angin segar bagi kenaikan pendapatan dan jumlah penonton perusahaan-perusahaan bioskop jaringan di Indonesia jelang pengujung semester I/2019.
Salah satu judul film yang digadang-gadang menjadi “ladang emas” bagi para pelaku bisnis layar perak Indonesia adalah The Avengers: Endgame yang tayang perdana di Tanah Air pada Rabu (24/4).
Head of Sales and Marketing CJ CGV Cinemas Manael Sudarman menjelaskan, pada hari pertama penayangan Endgame, hingga pukul 15:00 WIB, jumlah penonton di jaringan bioskop CGV melonjak 30% dibandingkan dengan jumlah penonton pada hari perdana penayangan The Avengers: Infinity War tepat setahun lalu.
“[Penonton] Avengers [Endgame] ini dibandingkan dengan [Infinity War] tahun lalu untuk hari pertama sampai dengan jam 3 sore kami lihat sudah ada growth 30%. Belum tutup hari loh, makin sore makin meningkat [penontonnya],” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/4).
Manael mengatakan, peningkatan tersebut dikarenakan tingginya animo masyarakat terhadap seri terakhir dari film pahlawan super Marvel tersebut. Bahkan, sebutnya, dari sekian banyak judul film Hollywood yang tayang pada tahun ini, Endgame adalah fillm yang paling ditunggu konsumen pada semester I/2019.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, sejak 24—30 April, jaringan bioskop CGV—jaringan yang berada di bawah PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ)— sengaja menayangkan film tersebut sejak pukul 05.00 pagi. “Rata-rata jam tayang kami untuk satu film itu kan 5 sampai 6 kali per hari. Nah sekarang kami mulai dari pagi sampai malam banget. Jadi hampir 24 jam lah. Pagi itu fully booked juga.”
Baca Juga
Selain penambahan jam tayang, CGV melakukan penambahan lebar layar sebesar 16,5% khusus untuk memutar Endgame. Tidak hanya itu, dia melanjutkan, penjualan tiket The Avengers: Endgame pada hari pertama mencapai 8 sampai 10 kali lipat dari rata-rata penjualan tiket bioskop saat low season.
Dalam hal ini, dia mengatakan meski fillm tersebut mendapatkan animo tinggi dari masyarakat, proyeksi pendapatan bioskop sebetulnya tidak bisa dihitung berdasarkan film. “Jadi untuk pendapatan sebetulnya tidak bisa dilihat dari filmnya. Kami kan ada target tahunan, dari situ kami breakdown per bulan atau per kontennya berapa,” katanya.