Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menghentikan konstruksi Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated pada masa mudik Lebaran agar tidak mengganggu pemudik.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan bahwa penghentian konstruksi keseluruhan jalan tol dan non tol termasuk Tol Japek Elevated sudah secara resmi dikeluarkan surat.
"H-10 sampai H+10 sudah tidak ada lagi konstruksi, Pak Dirjen sudah mengeluarkan suratnya. Keseluruhan jalan tol maupun non tol dihentikan konstruksinya," ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis, pekan ini.
Danang menambahkan hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kemacetan pada lokasi konstruksi jalan tol serta pembatasan kendaraan berat pada hari puncak arus lalu lintas.
Selain itu juga diharapkan pemudik dapat menjaga kebersihan sepanjang jalur tol, mematuhi peraturan dan pengamanan arus lalu lintas.
Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani memastikan, jalan tol layang Jakarta - Cikampek tidak akan digunakan selama mudik lebaran nanti.
Baca Juga
"Jasa Marga akan mengoptimalkan lajur di ruas eksisting untuk mengakomodasi pergerakan kendaraan saat mudik lebaran," tuturnya.
Menurut Desi, pihaknya juga melakukan riviu terhadap tren lalu lintas di jalan tol guna menyesuaikan kapasitas gardu. Dia menjamin, penyesuaian kapasitas gardu tidak akan menimbulkan antrean panjang.
Pembangunan Japek II Elevated merupakan prioritas perseroan seiring kemacetan yang kian parah di jalur tersebut.
Nantinya, setelah beroperasi, Japek II Elevated sepanjang 36,37 kilometer akan menampung limpahan 30 persen yang menggunakan jalan tol Jakarta-Cikampek. Saat ini, lalu lintas harian jalan tol Jakarta-Cikampek mencapai 600.000 kendaraan sedangkan tambahan lajur dari Japek II Elaveted akan menambah kapasits hingga 125.000 kendaraan per hari.